Dubes Inggris Tawarkan Kerjasama Pelatihan Vokasi Bagi Pekerja Indonesia
Menaker Hanif menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk RI H.E Mr. Moazzam Malik. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Moazzam menawarkan kerjasama di be
Editor: Content Writer
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Republik Indonesia H.E Mr. Moazzam Malik. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Moazzam menawarkan kerja sama di berbagai bidang ketenagakerjaan.
Tawaran kerjasama bidang ketenagakerjaan yang ditawarkan meliputi pelatihan vokasi, pelatihan bahasa Inggris, dan sertifikasi profesi. Disamping itu, kerja sama pencegahan human trafficking juga akan menjadi agenda bersama.
"Kita menyambut baik kerjasama ini dan akan segera ditindaklanjuti untuk tahapan dan proses implementasinya yang akan ditempuh ke depannya," ujar Menaker Hanif di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Menaker Hanif mengatakan pelatihan vokasi merupakan salah satu instrumen untuk menjembatani masyarakat masuk ke pasar kerja maupun berwirausaha. Pemerintah, lanjut Menaker, juga terus menggenjot peningkatan kompetensi angkatan kerja Indonesia melalui pelatihan vokasi gratis di Balai Latihan Kerja (BLK).
"Penguatan akses dan mutu ini agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilannya, baik itu melalui lembaga pelatihan milik pemerintah, milik swasta, atau yang lainnya," paparnya.
Selain itu, tawaran kerjasama ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam upaya percepatan peningkatan kompetensi dan penguatan akses dan mutu pelatihan kerja. Model kerjasama seperti ini juga membawa dampak yang baik bagi tenaga kerja Indonesia.
Sementara itu Dubes Inggris untuk Republik Indonesia H.E Mr. Moazzam Malik menambahkan selama ini kerja sama antara Indonesia dan Inggris telah berjalan dengan baik sehingga kedepannya perlu diperkuat.
“Pemerintah Inggris berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia termasuk di bidang ketenagakerjaan. Kita tawarkan kerja sama pelatihan vokasi, bahasa Inggris dan lainnya untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan pekerja Indonesia,” kata Dubes Moazzam. (*)