Menpar Resmikan Destinasi Digital Pantai Pasir Putih Belu
amanya, Pasar Digital Pantai Pasir Putih. Lokasinya di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Editor: Content Writer
Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan destinasi digital baru, Jumat (5/10). Namanya, Pasar Digital Pantai Pasir Putih. Lokasinya di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembukaan destinasi digital milik GenPI Atambua ini, dimeriahkan dengan Festival Wonderful Indonesia.
"Dengan mengucap Bismillah, Saya resmikan pasar digital Pantai Pasir Putih. Sekaligus, Saya buka Festival Wonderful Indonesia. Semoga dengan adanya destinasi digital baru ini, pariwisata Belu dan NTT makin maju," ujar Menpar Arief Yahya.
Kehadiran Menpar Arief Yahya di ajang ini, disambut tarian Likurai. Sebagai penghormatan, Menpar juga diajak menikmati pinang sirih bersama Bupati Belu Willybrodus Lay dan Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy.
Menpar Arief Yahya mengatakan, Pemerintah Daerah bisa memanfaatkan destinasi digital untuk mempromosikan pariwisata.
Caranya, dengan menggandeng anak-anak GenPI untuk memviralkan.
"Sebab keahlian anak-anak GenPI ini menciptakan trending topic nasional. Dengan pasar digital dan GenPI, berpromosi jadi lebih mudah dan murah," terang Menpar Arief Yahya.
Menpar juga mendorong Bupati Belu untuk membuat destinasi digital serupa. Dijelaskannya, hanya dengan modal Rp 200 juta, hasil yang didapatkan (promosi) nilainya jauh lebih besar.
"Destinasi digital ini bisa menjadi wadah kreasi masyarakat sekaligus menjadi atraksi. Sehingga destinasi wisata menjadi terus hidup," ujarnya.
Sebagai pelengkap, lanjut Menpar, pemda bisa mengembangkan nomadic tourism. Bentuknya bisa berupa glamcamp atau karavan. Penempatannya bisa di destinasi-destinasi termasuk pasar digital.
"Nomadic tourism adalah solusi sementara tapi untuk selamanya. Masih sulit dan lama untuk membangun hotel. Dengan nomadic tourism, bisa dipindah-pindah sesuai destinasi yang sedang diminati," tuturnya.
Bupati Belu Willybrodus Lay mengatakan, potensi crossborder untuk wisatawan mancanegara (wisman) sangat besar.
Dan keberadaan GenPI Atambua untuk mendukung kegiatan-kegiatan di perbatasan. Serta memviralkan potensi wisata Atambua dan Pulau Timor.
"Kami sudah bersinergi dengan GenPI Atambua. GenPI Atambua sudah menjadi bagian dari garda terdepan promosi pariwisata Belu, khususnya di media sosial," kata Bupati Willybrodus.
Sementara, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono mengatakan, GenPI Atambua diplot sebagai motor branding pariwisata crossborder. Mereka diberi bimbingan akses informasi medsos.
Fokusnya bagaimana mengoptimalkan peran medsos menjadi lebih efektif. Hal ini sejalan dengan tugas mempromosikan semua potensi daerah.
“GenPI harus menuliskan semua hal menyangkut potensi pariwisata daerahnya masing-masing. Mereka lalu memviralkannya melalui medsosnya. Konsep seperti ini jauh lebih efektif, termasuk untuk menjual destinasi yang ada di perbatasan. Yang penting no hoax, no SARA, dan no politics,” jelas Don Kardono.
Dia menjelaskan, GenPI merupakan komunitas yang bersifat sosial atau volunter. Maka harus diaktivasi dengan acara agar terus aktif. Bisa melihat calendar of events, destinasi wisata, maupun kebijakan kepariwisataan.
"Misalnya membuat event di perbatasan. Membuat pasar digital setiap minggunya. Lomba foto di Instagram, lomba video di Youtube, dan lainnya," jelas Don Kardono.(*)