Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Area Pelabuhan Tanjung Emas Makin Steril, Penumpang Seperti Berada di Bandara

Pelabuhan Tanjung Emas kini menjadi pelabuhan yang steril karena setiap orang yang masuk area pelabuhan harus memiliki kartu identitas.

Editor: Content Writer
zoom-in Area Pelabuhan Tanjung Emas Makin Steril, Penumpang Seperti Berada di Bandara
Kemenhub
Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran serta tingkat pelayanan, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menerapkan sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass. 

Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran serta tingkat pelayanan, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menerapkan sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass.

Pelayanan seperti standar pelayanan di bandara ini membuat kawasan pelabuhan makin steril.

Penerapan sistem ini dimulai sejak 24 November 2018 lalu. Pelabuhan Tanjung Emas kini menjadi pelabuhan yang steril karena setiap orang yang masuk area pelabuhan harus memiliki kartu identitas.
Selain itu para calon penumpang harus memiliki boarding pass untuk naik ke kapal.

"Ini seperti standar pelayanan yang telah dilakukan di bandara," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo.

Menurut Agus sterilisasi pelabuhan di Indonesia sudah seharusnya dilakukan. Tujuannya meningkatkan keamanan dan kenyamanan para calon penumpang kapal di pelabuhan.

"Kami fokus agar pelayanan dan kenyamanan di pelabuhan bisa sebaik pelayanan dan kenyamanan di bandara atau stasiun kereta," kata Agus.

kemenhub-15219-1
Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran serta tingkat pelayanan, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menerapkan sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 tahun 2016 tentang Manajemen Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. Peraturan Menteri tersebut menjadi acuan semua stakeholder (pemangku kepentingan).

Berita Rekomendasi

Agus mengatakan, mengacu pada hal tersebut seharusnya pelabuhan terbebas dari orang yang tidak berkepentingan. Agus menegaskan hanya orang yang memiliki tiket dan kartu identitas resmi yang mendapat akses masuk di wilayah pelabuhan yang ditentukan.

"Pelabuhan Tanjung Emas saat ini telah menerapkan pemesanan tiket menggunakan sistem e-ticketing sehingga memberikan kepastian kepada pengguna jasa atau penumpang agar tidak menumpuk di pelabuhan karena adanya kepastian waktu,” kata Agus.

Tak hanya e-ticketing, Pelabuhan Tanjung Emas juga telah memasang mesin x-ray untuk mendeteksi orang dan barang yang masuk-keluar pelabuhan. Setiap barang bawaan penumpang harus melalui mesin x-ray.

Tujuan penerapan sistem keamanan ini adalah mencegah barang-barang berbahaya dan barang-barang yang melebihi kapasitas bisa terdeteksi dini.

Selanjutnya apa yang telah diterapkan oleh Pelabuhan Tanjung Emas ditargetkan akan diterapkan juga di enam pelabuhan lain yang menjadi pelabuhan percontohan.


Pelabuhan-pelabuhan itu adalah Pelabuhan Muara Angke/Kali Adem (Jakarta), Pelabuhan Sri Bintan Pura (Tanjung Pinang), Pelabuhan Murhum (Bau-Bau), Pelabuhan Tarakan (Tarakan), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan Pelabuhan Tulehu (Ambon).

"Ini seperti mimpi yang terwujud karena semula banyak yang pesimistis pelayanan di pelabuhan bisa diperbaiki dan hari ini kita sama-sama melihat pelayanan di Pelabuhan Tanjung Emas bisa sebaik pelayanan di bandara," ujar Agus.

Agar keselamatan dan kenyamanan pelayaran serta tingkat pelayanan Pelabuhan Tanjung Emas makin baik, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas menata ruang penumpang yang baik dan steril. Penataan ini memudahkan petugas dalam mengawasi dan memberangkatkan para calon penumpang selamat dan aman.

KSOP Tanjung Emas menyediakan sarana dan prasarana di terminal penumpang. Kini di Pelabuhan Tanjung Emas terdapat fasilitas embarkasi dan debarkasi, konter check-in, metal detector, mesin x-ray dan timbangan barang penumpang.

"Para calon penumpang juga diberikan kemudahan lewat ketersediaan trolley dan fasilitas untuk penyandang disabilitas," ujar Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Ahmad Wahid.

Pelabuhan Tanjung Emas terus berupaya agar sisten pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass makin baik.

Oleh karena itu, Wahid mengajak PT Pelindo III regional Jawa Tengah selaku operator Pelabuhan Tanjung Emas, para operator kapal penumpang dan RoRo serta para stakeholder terus memberikan dukungan, baik lewat prasarana, sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dibutuhkan.

"Selain memberlakukan boarding pass penumpang, baggage tag dan informasi kapal yang terjadwal, pengamanan dan pengaturan kargo penumpang dan muatan, ruang bagasi, TKBM pengangkut dan petugas pengawas bagasi serta proses pengangkutan juga dibenahi di Pelabuhan Tanjung Emas ini," ujar Wahid.

Truk yang dimuat di kapal RoRo juga harus siap terhadap sistem ini. Truk harus memiliki manifest kargo dan surat pernyataan tidak memuat barang berbahaya dari operator kapal.

Wahid mengatakan hal ini diperlukan untuk mencegah kecelakaan kapal akibat prasayarat jenis muatan truk yang naik ke kapal RoRo tidak dilengkapi.

"Sistem ini juga memuat berat kendaraan yang dimuat di atas kapal agar stabilitas kapal bisa dipenuhi," kata Wahid yang berharap Pelabuhan Tanjung Emas menjadi pelabuhan modern kelas dunia. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas