Yuk, Simak Budaya Lokal di Festival Crossborder Entikong
Selain siap membuat heboh dengan menghadirkan penyanyi dangdut Cita Citata, Kementerian Pariwisata juga akan mengenalkan kebudayaan lokal kepada wisat
Editor: Content Writer
Selain siap membuat heboh dengan menghadirkan penyanyi dangdut Cita Citata, Kementerian Pariwisata juga akan mengenalkan kebudayaan lokal kepada wisatawan crossborder. Hal itu akan dilakukan di Festival Crossborder Entikong, 23-24 Februari nanti.
Menurut Kepala Bidang Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Sapto Haryono, penampilan seni dan budaya lokal Kalimantan adalah komitmen yang akan dijalankan Kementerian Pariwisata.
“Jadi, Cita Citata adalah strategi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara, khususnya border tourism. Tapi tentu tidak hanya Cita Citata yang akan mereka lihat. Momen ini kita manfaatkan untuk mengenalkan budaya Kalimantan,” kata Sapto, Kamis (21/2).
Seni budaya lokal yang akan ditampilkan adalah Tari Melayu Bambu, Tarian Dayak, dan Seni Musik Sappe. Ketiga seni budaya ini dijadwalkan tampil 23 Februari siang. Atau sebelum Cita Citata menyapa pengunjung PLBN Entikong.
“Balutan eventnya tetap kental dengan nuansa budaya lokal. Karena hal itu menjadi identitas. Rencananya, seni dan budaya daerah ini akan kita tampilkan lagi pada 24 Februari. Atau, sebelum bintang tamu Tika Zein naik panggung,” jelas Sapto.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, menyatakan keseruan yang akan ditampilkan sangat banyak.
“Ada fashion show dengan unsur kedaerahan. Selain itu ada pameran UMKM. Semua kita rangkul. Karena, kita ingin event crossborder juga bisa memiliki impact positif buat masyarakat sekitar,” papar Adella yang dibenarkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang dengan persiapan maksimal Festival Crossborder Entikong.
“Persiapan maksimal akan mendapatkan hasil yang maksimal juga. Hal ini sangat penting untuk dilakukan. Karena, crossborder adalah senjata pamungkas Kemenpar untuk merealisasi target kunjungan 20 juta wisman tahun 2019. Jadi crossborder memang harus dipersiapkan maksimal,” papar Menpar. (*)