Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi Belitung, Kemendes PDTT Lihat Realisasi Bursa Inovasi Desa

Desa sekarang mulai memiliki pola pikir yang tercermin dalam perencanaan dan penganggaran desa yang lebih berkualitas.

Editor: Content Writer
zoom-in Kunjungi Belitung, Kemendes PDTT Lihat Realisasi Bursa Inovasi Desa
dok. Kemendes PDTT

TRIBUNNEWS.COM, Belitung - Tim misi dan supervisi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengunjungi dua desa di Kabupaten Belitung dan satu desa di Kabupaten Belitung Timur. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat realisasi pemanfaatan dana desa melalui Bursa Inovasi Desa (BID).

Menurut Deputi Team Leader Koordinator Bidang Peningkatan Kapasitas Konsultan Nasional Program Inovasi Desa (KN-PID), Kemendes PDTT Lendy Wahyu Wibowo, dalam kunjungan ini pihaknya melihat sendiri banyak pembuktian-pembuktian bahwa desa sekarang mulai memiliki pola pikir yang tercermin dalam perencanaan dan penganggaran desa yang lebih berkualitas.

"Mereka merancang dan melaksanakan kegiatan yang inovatif. Ada kebaruan dan dampak langsung kepada masyarakat," katanya saat berada di kawasan Agrowisata Desa Terong, Jumat (19/7).

Dari itu, pihaknya mulai melihat secara nyata dampak di bidang ekonomi kewirausahaan, pengembangan sumberdaya manusia dan infrastruktur inovatif banyak ditemukan di desa-desa seluruh Indonesia. Apalagi BID sendiri juga merupakan program nasional dari Kemendes PDTT yang mencakup seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke.

Ia menambahkan, dampak yang terlihat kalau mengukur dari pemberdayaan masyarakat, ukurannya yakni mampu membuat masyarakat berdaya, mengenali potensi dan permasalahannya, serta berdaya dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan dengan keterampilan, pengetahuan, sikap dan mental.

"Kalau melihat output realisasi, sebagian besar dikerjakan masyarakat sendiri, itu indikator pemberdayaan," ujar dia.

Tak cukup hanya sampai anggaran meningkat karena pendapatan desa meningkat, tapi juga berkontribusi langsung terhadap pendapatan ekonomi rumah tangga. Kata Lendy, kalau dalam bahasa konsep itu redistribusi hasil kegiatan pembangunan pada rakyat. Atau secara sosial menghadirkan dampak nyata pembangunan sosial itu sampai ke meja makan para petani, nelayan, atau pengrajin di desa.

BERITA TERKAIT

Saat mengunjungi kawasan agrowisata seluas tujuh hektare, ia pun menginginkan agar desa masih terus berinovasi, misalnya memanfaatkan lahan sebagai tempat perkemahan bagi pelajar atau mahasiswa pertanian, sehingga bisa mengundang mereka berkontribusi.

kemendes-200719-1

Sementara itu, Kepala Desa Terong Suhaimi yang turut mendampingi tim dari Kemendes PDTT mengatakan bahwa pihaknya pun memfokuskan penggunaan dana desa di bidang wisata. Selama beberapa tahun terakhir, alokasi dana desa pun banyak dimanfaatkan buat pengembangan kawasan destinasi wisata

"Jadi ada empat komunitas yang mengelola destinasi wisata di desa kami, yakni ekowisata Aik Rusa'Berehun, kawasan mangrove, pengelola Bukit Tembalu, dan agrowisata," kata dia.

Beberapa tahun lalu pihaknya berfokus pada penyaluran anggaran dana desa buat kawasan Aik Rusa' Berehun. Namun setelah tiga tahun dan dirasa pengelola sudah bisa mandiri, maka kini dana desa disalurkan untuk mengembangkan agrowisata.

Dalam dua tahun ini, dana sebesar Rp 1,2 milyar pun digelontorkan secara bertahap buat pengembangan di agrowisata. Terutama buat pendirian bangunan seperti gazebo, surau, dan sebagainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas