Selamat buat Jawara di Indonesia’s Attractiveness Award 2019
Untuk sektor pariwisata skala kota besar, Bandung paling unggul sehingga berhak membawa pulang gold. Setingkat di bawahnya ada Denpasar dan Surabaya.
Editor: Content Writer
PT Tempo Inti Media Tbk. dan Frontier Group kembali memberikan penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award 2019. Penyerahan penghargaan berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (23/7). Ada 4 provinsi, 2 kabupaten, dan 5 kota yang berhasil meraih nilai tertinggi kategori pariwisata.
Pada sektor pariwisata skala provinsi besar, Jawa Tengah berhasil meraih gold. Setingkat di bawahnya, ada Jawa Timur yang mengantongi platinum. Sementara untuk skala provinsi sedang, muncul Yogyakarta yang meraih platinum. Dan Sulawesi Utara meraih gold pada skala provinsi kecil.
Berikutnya, untuk sektor pariwisata skala kabupaten besar, terpilih Sleman yang berhak atas penghargaan gold. Sedangkan Kabupaten Banyuwangi sangat istimewa dengan predikat platinum. Kabupaten yang sukses dengan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya.
Banyuwangi yang 27 Juli 2019 nanti, persis di hari Minggu, bakal menggelar salah satu Calendar of Events Pariwisata Nasional itu memang istimewa. Lihat saja suasana Banyuwangi Ethno Carnaval nanti, layak sekali menjadi Kota Festival dengan 99 Festival di tahun 2019. Dalam framework Menpar Arief Yahya, festival festival itu adalah atraksi di destinasi.
Untuk sektor pariwisata skala kota besar, Bandung paling unggul sehingga berhak membawa pulang gold. Setingkat di bawahnya ada Denpasar dan Surabaya yang sama-sama meraih platinum. Sementara untuk sektor pariwisata skala kota sedang, Yogyakarta berhasil meraih gold. Tak kalah pamor, Kota Batu meraih platinum untuk skala kota kecil.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat mengapresiasi atas diraihnya prestasi tersebut. Menurutnya, CEO Commitment kepala daerah (gubernur/ bupati/ walikota), menjadi unsur penting dalam mengembangkan pariwisata. Itu karena 50 persen keberhasilan pariwisata di daerah ditentukan oleh komitmen tersebut.
Kalau pimpinan daerahnya mau, kata Menpar Arief Yahya, pasti bisa! Kemauan itu ditunjukkan dengan siapa kepala dinas pariwisatanya? Apakah dipilih orang yang terbaik? Kedua, apakah alokasi budgetnya sudah sesuai, dengan menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan?
“Hipotesis saya, CEO Commitment itu nomor satu! Daerah yang pimpinan daerahnya committed, pasti sukses dengan pariwisatanya,” ungkap Arief Yahya.
Dia menyebut, pilih dulu orang yang tepat, baru dikasih program dengan target. Tidak bisa dibalik, program dulu baru mencari orangnya.
“Tak kalah penting adalah unsur 3A dalam pengembangan destinasj. Yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Semua wajib tersedia karena ketiganya merupakan hal dasar yang dibutuhkan wisatawan. Salah satu saja tak terpenuhi, jangan harap upaya pengembangan pariwisata bisa maksimal. Semua saling topang antara satu dengan yang lain,” jelasnya.
Indonesia’s Attractiveness Award adalah jenis penghargaan tingkat nasional yang sudah memasuki tahun kelima. Kegiatan ini dapat memacu setiap daerah untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Bukan hanya pada sektor pariwisata, tetapi juga sektor-sektor lain seperti infrastruktur, investasi dan pelayanan publik.
Penghargaan yang diuji oleh Tempo Media ini sangat bergengsi, karena dilakukan oleh pihak yang independen dan punya reputasi. “Selamat buat para juara! Selamat daerah yang dipompin oleh CEO yang hebat! Sukses buat Indonesia’s Attractiveness Award 2019,” kata Menteri Arief Yahya.
Terpisah, Walikota Bandung Oded M Danial mengaku bangga dengan penghargaan bergengsi tersebut. Terlebih, Indonesia’s Attractiveness Award merupakan penghargaan dengan kualifikasi yang benar-benar dinilai secara detail dan ketat.
“Untuk kategori pariwisata, ada beberapa hal mendasar yang menjadi penilaian dewan juri. Antara lain aspek lingkungan, serta kebijakan pemerintah terhadap industri travel & tourism. Lengkap beserta kondisi-kondisi lain yang mendukung,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.