BPSDM ESDM Perkuat Pendidikan Karakter Mahasiswa Politeknik Energi Pertambangan
Vokasi atau sekolah kejuruan menjadi jawaban dan program utama Presiden Joko Widodo di kepemimpinan lima tahun mendatang, karena sekolah vokasional da
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam meningkatkan kualitas SDM di bidang Pendidikan Tinggi, tidak hanya dihasilkan dari kepemilikan ijazah, namun juga diperlukan dengan sertifikat kompetensi dan karakter yang baik.
Vokasi atau sekolah kejuruan menjadi jawaban dan program utama Presiden Joko Widodo di kepemimpinan lima tahun mendatang, karena sekolah vokasional dapat mencetak sumber daya manusia yang terampil dan siap kerja.
Baca: Respons Positif Sumbar tentang Pelatihan dan Sertifikasi PPSDM KEBTKE: Luar Biasa!
“Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan, bisa dipastikan vocational trainning. Kualitas Pendidikan juga akan terus kita tingkatkan,” ujar presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan.
Politeknik Energi Pertambangan (PEP) yang dibangun oleh BPSDM Kementerian ESDM adalah salah satu contoh Pendidikan yang link and match antara industri dengan pelajar pendidikan vokasi, oleh karena itu BPSDM ESDM selain memilik Politeknik Energi Mineral Akamigas di Cepu dan Politeknik Energi Pertambangan di Bandung, akan memperbanyak PEP ini sebanyak 15 PEP yang direncanakan pembangunannya dalam waktu 5 tahun mendatang.
Baca: Wamen ESDM Resmikan 6 Titik BBM Satu Harga
Selain selalu meningkatkan kualitas pendidikan Politeknik Energi Pertambangan, BPSDM ESDM juga mengutamakan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang selama ini seolah pudar dikalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Memadukan wawasan kebangsaan, kepemimpinan, bela negara dengan materi lapangan yang memiliki pesan kebangsaan.
Dengan dilantiknya Kolonel (Pas) Roy Rassy Fay M. Bait oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan 19 September 2019 lalu, Jonan berharap dapat memperkuat karakter dan kedisiplinan SDM di BPSDM ESDM.
Kepala BPSDM ESDM Wiratmaja pun memahami betul kualitas dan karakter mahasiswa harus kuat dalam dunia kerja di sektor energi dan pertambangan. Sejak dilantik dia telah berusaha mendorong agar dilakukan langkah praktis dan strategis terkait reformasi Pendidikan tersebut. Dia pun sudah memetakan tentang pentingnya pembangunan karakter (mental) dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk lulusan yang kompeten dan berkarakter.
“diharapkan dengan dilantiknya pak Roy Rasyy ini bisa memberikan darah segar, semangat baru bagi kredibilitas, pengaruh dan juga agar meningkatkan karakter siswa," ujar Wirat.
Salah satu yang perlu dilakukan selain membangun kompetensi professional dengan ketrampilan teknis adalah pembentukan karakter yang sesuai dengan kebutuhan bangsa.
Investasi SDM sendiri terdiri dari tiga hal. Pertama, pembangunan karakter positif. Berdaya saing, qualify, cakap dalam keahlian. Karena karakter positif ini juga sejatinya mencerminkan karakter bangsa.
Kedua, peningkatan akses dan kualitas Pendidikan, mulai Pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Juga harus diperkuat dengan Pendidikan karakter dan budi pekerti yang baik. Ketiga, mendorong link and match antara industry dengan pelajar Pendidikan vokasi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencetak sumber daya yang siap berkompetisi di industry. (*)