Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalam 2 Minggu, Kementerian PUPR Selesaikan Rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena, Papua

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tugas rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena.

Editor: Content Writer
zoom-in Dalam 2 Minggu, Kementerian PUPR Selesaikan Rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena, Papua
Kementerian PUPR
Kementerian PUPR telah Menyelesaikan Tugas Rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena, Jayawijaya, Papua, pada Senin (28/10/2019) silam. 

TRIBUNNEWS.COM, WAMENA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tugas rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena, Jayawijaya, Papua sesuai perintah Presiden Joko Widodo pada saat mengunjungi Wamena pada Senin (28/10/2019) silam.

Presiden Jokowi memberi waktu dua minggu untuk rekonstruksi Pasar Wouma sebagai prioritas untuk pemulihan kegiatan ekonomi Kota Wamena.

Baca: Bertemu Menteri PUPR, Mentan Bicara Karet dan Irigasi

Pasar Wouma merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Wamena dengan luas 740 m2. Tercatat usai kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu, sebanyak 128 lapak pedagang rusak terbakar sehingga mengalami rusak berat.

Untuk mengembalikan kondisi pasar agar kembali berfungsi sebagai kegiatan jual beli kebutuhan logistik masyarakat, Kementerian PUPR telah menyelesaikan rekonstruksi pasar tersebut dalam 2 minggu dengan anggaran sebesar Rp 4,74 miliar sesuai dengan perintah Presiden.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian PUPR menugaskan PT. Nindya Karya didukung Konsultan PT. Virama Karya dan personil TNI AD.

Rekonstruksi dilakukan dengan memanfaatkan struktur beton bertulang dari bangunan eksisting sebelumnya. Perbaikan dilakukan pada rangka atap, penutup atap, meja lapak dengan dilapisi keramik, dan perbaikan lantai.

Selain perbaikan Pasar Wouma, Kementerian PUPR juga melaksanakan perbaikan fasilitas sosial dan umum, seperti gedung pemerintahan, toko, sekolah dan rumah penduduk yang rusak akibat aksi massa di Wamena pada September 2019 lalu.

BERITA REKOMENDASI

Dari hasil identifikasi di lapangan, sebanyak 6 kantor Pemerintahan mengalami rusak berat, seperti Kantor Bupati Jayawijaya, Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH), PLN, KUA dan Kantor Dinas Perhubungan. Selain kantor Pemerintahan, menurut hasil identifikasi terdapat 18 sarana pendidikan, 403 ruko, dan 183 unit rumah warga mengalami rusak berat.

Baca: Ladongi Menjadi Bendungan Pertama di Sulawesi Tenggara

Untuk perbaikan kantor pemerintah baik yang rusak berat dan ringan, diperkiraan akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 131,5 miliar dan untuk sarana serta prasarana pendidikan diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 13,9 miliar. Sementara untuk perbaikan rumah yang rusak, akan dilakukan melalui skema program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas