Diminta Erick Thohir Pimpin BUMN, Ahok Ditawari jadi Pemimpin Pertamina, PLN atau Krakatau Steel
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku dirinya ditawari Erick Thohir untuk menjadi pemimpin Pertamina, PLN atau Krakatau Steel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengaku diminta masuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dari informasi yang beredar, Ahok mengaku ada tiga opsi mengenai penempatannya di BUMN, yaitu Pertamina, PLN atau Krakatau Steel.
Ahok mengatakan dirinya diminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk memimpin perusahaan BUMN yang pekerjaannya rumit dan menyangkut kepentingan banyak orang.
Dirinya membocorkan perusahaan BUMN yang dimaksud tersebut adalah Pertamina dan PLN.
“Iya, kemarin dia (Erick Thohir) ngomong, yang paling besar, yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu adalah Pertamina dan PLN," ujarnya, Jumat (15/11/2019) setelah menghadiri acara di Sekolah Ipeka Puri Indah, Jakarta Barat, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Selain itu, Ahok juga mengaku dirinya ditawari untuk bergabung di Krakatau Steel.
Namun dirinya belum bisa memastikan di mana akan ditempatkan.
"Ada Krakatau Steel juga punya 60 anak perusahaan. Tapi saya enggak tahu. Nanti coba tanya Pak Erick saja ya," lanjut Ahok.
Sejauh ini, Ahok mengaku masih menunggu keputusan lanjutan dari Kementerian BUMN.
Ia mengungkapkan proses penempatan dirinya masih dipelajari dan belum diputuskan.
"Kan belum pasti juga, masih dipelajari, jadi belum pasti juga kan,” jelasnya.
Sebelumnya, Ahok mendatangi Kementerian BUMN untuk menemui Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/19).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan terkait rencana Ahok yang akan bergabung di BUMN.
"Kan tadi pagi Pak Ahok datang ke Kementerian BUMN ya dan bertemu Pak Erick," ujarnya, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Arya mengaku jika Kementerian BUMN berharap Ahok bisa bergabung dengan salah satu BUMN.
"Memang tadi Pak Erick berbicara banyak mengenai BUMN dan harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung dengan kita di salah satu BUMN di Indonesia," jelasnya.
Arya mengatakan jika pihaknya menginginkan Ahok bersedia untuk bergabung memperkuat salah satu BUMN.
"Jadi kita mengharapkan Pak Ahok bersedia juga bergabunglah, perkuat salah satu BUMN kita," tambahnya.
Ditanya perihal sektor mana yang akan diperkuat oleh Ahok, Arya tidak menjelaskan lebih detail mengenai BUMN yang akan dimasuki Ahok.
Ia hanya memberi bocoran jika nantinya Ahok akan ditempatkan di BUMN yang membutuhkan perhatian besar dan banyak memberikan pengaruh.
"Kalau sektor mana, pasti yang kita lihat yang membutuhkan perhatian besar dan memengaruhi banyak orang," jelas Arya.
Disinggung terkait kebenaran Ahok akan bergabung di bidang energi salah satu BUMN, Arya menjawab jika kesediaan Ahok adalah prioritas pertama.
"Soal energi atau apalah namanya itu, kita belum tahu, tapi tadi prinsipnya meminta kesediaan beliau dulu, supaya mau bergabung dengan kita lah," tambahnya.
Arya mengaku jika Ahok adalah sosok yang bisa mendukung kemajuan salah satu BUMN nantinya.
"Karena kita butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang memang bisa mendukung BUMN gitu," ujarnya.
Ia menambahkan jika Ahok sudah memiliki kapasitas yang diakui oleh publik, mengingat sebelumnya Ahok sudah pernah menjadi pejabat publik.
"Beliau kan juga punya kapasitas yang diakui oleh publik," ungkap Arya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)