Prabowo Temui Menhan Rusia Sergei Shoigu: Kami Selalu Ingin Dekat & Jalin Persahabatan dengan Rusia
Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu di Rusia, Selasa (28/1/2020).
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan ( Menhan), Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu di Rusia, Selasa (28/1/2020).
Prabowo Subianto mengatakan, Rusia termasuk negara yang memiliki kekuatan dalam bidang militer.
Menurutnya, Rusia dan Uni Soviet juga sempat membantu Indonesia saat menghadapi masa sulitnya.
Sehingga, diharapkan kerja sama militer Indonesia dengan Rusia dapat terjalin lebih dekat.
"Indonesia menyadari Rusia merupakan salah satu kekuatan di dunia," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/1/2020).
"Federasi Rusia, dan juga sebelumnya Uni Soviet selalu membantu Indonesia di saat-saat sulit," lanjut dia.
Prabowo pun menyampaikan maksud baiknya dalam kunjungan tersebut.
"Kami selalu ingin dekat dan menjalin persahabatan dengan Rusia, " ungkapnya.
Sementara itu, Sergei Shoigu menyebut hubungan Rusia dengan Rusia, memiliki prasyarat untuk mencapai tingkat strategis.
Hubungan yang dimaksud yaitu termasuk melalui lembaga militer kedua belah negara.
Ia menyebut, kerja sama yang terjalin dengan Indonesia didasari atas persahabatan dan kepercayaan.
Rusia menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra penting di kawasan Asia-Pasifik.
"Kerja sama dengan Indonesia secara tradisional didasarkan pada persahabatan dan rasa saling percaya," ungkap Sergei.
"Kami mencatat bahwa ada prasyarat untuk membawa hubungan bilateral ini ke tingkat kemitraan strategis," jelasnya.
Menhan Rusia tersebut berharap, adanya deklarasi terkait kemitraan strategis Indonesia dengan Rusia, ditandatangani tahun ini.
"Kami siap untuk terus mengkoordinasikan tindakan bersama untuk pengembangan progresif hubungan Rusia-Indonesia," imbuh Sergei.
"Termasuk di bidang kerja sama militer dan militer-teknis, serta dalam format multilateral melalui mitra dialog ADMM-plus (pertemuan antara menteri pertahanan negara ASEAN Plus)," jelasnya.
Pertahanan adalah Investasi
Sebelumnya, Prabowo Subianto, menyinggung tentang investasi dan pertahanan saat konferensi pers penutupan rapat pimpinan (rapim) Kemenhan, TNI dan Polri di Kantor Kemenhan, Kamis (23/1/2020).
"Alhamdulillah dari pimpinan negara, dari unsur-unsur pengambil kebijakan di tingkat nasional sudah ada pemahaman yang sangat tepat tentang pentingnya modernisasi TNI dan investasi dalam pertahanan, bahwa pertahanan adalah investasi," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, Indonesia akan kuat jika sistem pertahanannya dapat menciptakan keamanan.
Sehingga, nantinya dapat menjamin iklim ekonomi yang baik bagi Indonesia.
"Iklim yang damai menjamin iklim ekonomi yang baik. Investor akan masuk kepada negara yang damai dan aman," katanya.
"Dengan demikian, ini satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan," jelas Prabowo Subianto.
Kunjungan ke Luar Negeri untuk Pelajari Alutsista
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut, kunjungan ke luar negeri Menhan yaitu untuk kepentingan negara.
Hal itu terkait dengan alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Ia berujar, Indonesia memang butuh keliling untuk mempelajari alustsista di negara lain.
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," ujar Prabowo di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Prabowo juga mengatakan, Indonesia harus meminta dukungan kepada negara lain.
Sebab, hal itu menurutnya terkait dengan pertahanan di Indonesia.
"Kita juga harus minta dukungan dari negara-negara lain, karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Tsarina Maharani)