PRO Academy DTS 2021, Bekali Talenta Digital Profesional Agar Siap Bersaing
Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan kompetensi para tenaga kerja Indonesia pada bidang teknologi informasi dan komunikasi
Editor: Content Writer
Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan, perubahan nama Online Academy menjadi Profesional Academy ditujukan untuk menyesuaikan dengan target sasaran peserta pelatihan yakni masyarakat yang sedang bekerja dan yang pernah bekerja.
Optimasi Ekonomi Digital
Hary Budiarto mengungkap potensi dan peluang akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, kebutuhan talenta digital untuk industri 4.0 kini lebih dilipatgandakan dengan adanya pandemi.
“Ini didorong lagi dengan adanya pandemi, untuk bisa memulihkan ekonomi hanya ada dua sektor yang bisa membantu, yang pertama adalah sektor digital maka kita namakan sebagai ekonomi digital dan sektor yang kedua adalah pariwisata,” ungkapnya.
Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan di sektor ekonomi digital, salah satu yang diupayakan Kementerian Kominfo dengan melatih pelaku UMKM agar bisa masuk ke pasar digital. Selain itu juga, mendorong pekerja yang mengalami PHK bisa berwirausaha digital.
“Kalau sektor digital tadi tentunya adalah ekonomi harus segera disiapkan jadi para UMKM yang ada itu harus masuk segera kepada pasar. Kemudian kita mendapatkan data bulan Agustus 2020 ya, ada sekitar 29,2 juta penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19, mereka itu bisa di-PHK karena industrinya tidak jalan. kemudian juga mereka bisa itu maksudnya gantian kerjanya kerjanya pergantian seminggu sekali kerja dan sebagainya atau pakan yang betul-betul hiburan atau atau betul-betul mereka tidak bisa bekerja jadi ini ada banyak sekali yang harus kita lakukan pe-er-nya,” paparnya.
Menurut Hary Budiarto, sejalan dengan upaya Kementerian Kominfo untuk mempercepat transformasi digital, fokus yang dilakukan saat ini dengan meningkatkan kemampuan talenta digital.
“Kita harus segera melakukan transformasi digital. Mari kita bersama-sama untuk bisa meningkatkan talentanya jadi kalau bisa meningkatkan talenta digital mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang berbasis ICT,” ungkapnya.
Program DTS 2021 berlangsung dalam bentuk pelatihan dan/atau sertifikasi dengan mitra penyelenggara termasuk global tech companies di antaranya Amazon, Cisco, Facebook, Google, IBM, Microsoft, Oracle, Progate, Red Hat, serta mitra lokal di bidang edutech.
DTS dipetakan dalam 7 (tujuh) akademi, yaitu: Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy,Thematic Academy, Talent Scouting Academy, dan Professional Academy (sebelumnya Online Academy) dengan target lebih dari 100.000 talenta yang akan diberikan fasilitas beasiswa pelatihan intensif dan program sertifikasi.
Selain Kepala Badan Litbang SDM, pembukaan Profesional Academy juga dihadiri oleh perwakilan mitra penyelenggara antara lain Adri Gautama (Cisco), Narenda Wicaksono (Dicoding), Norman Ganto (Progate), David Wijaya (Red Hat) dan Yovita Surianto (DQLab).(*)