Kemenhub Kirim 2 Juta Masker dan Sembako untuk Insan Transportasi Seluruh Indonesia
Kementerian Perhubungan bersama KompasTV bersinergi untuk memberi bantuan sosial berupa dua juta masker dan paket sembako kepada insan transportasi.
TRIBUNNEWS.COM - Ketentuan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini menyebabkan jumlah pengguna transportasi umum berkurang.
Penurunan jumlah pengguna transportasi umum berdampak pada penurunan pendapatan dari para pekerja harian di sektor transportasi.
Atas dasar ini, Kementerian Perhubungan RI bersama dengan KompasTV bersinergi untuk memberi bantuan sosial berupa dua juta masker dan paket sembako kepada insan transportasi di seluruh Indonesia.
Kegiatan sosial yang berlangsung sejak 9 April 2021 ini merupakan kelanjutan dari lelang buku “Membangun Transportasi, Merajut Negeri” yang telah berjalan sejak 6 Oktober 2020 lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, para pekerja transportasi yang dengan berani berdiri di garda terdepan untuk melayani penumpang pada saat pandemi layak disebut pahlawan.
“Kami selaku wakil dari Pemerintah sangat salut dan bangga dengan kalian di tengah terik matahari dan pandemi, kawan-kawan masih berjuang untuk diri, keluarga, dan bangsa. Insan transportasi terdepan adalah salah satu contoh pahlawan tanpa tanda jasa yang memiliki makna dalam setiap langkah,” ujar Budi Karya dalam “Seremonial Penyerahan Donasi 2 Juta Masker untuk Insan Transportasi” yang dilaksanakan di Ruang Mataram Gedung Kemenhub pada Kamis (8/4/2021) lalu.
Telah disalurkan kepada insan transportasi di Indonesia
Bekerja sama dengan armada LazisMU dan LazisNU khusus untuk penyaluran donasi di Pulau Jawa, LazisNU Jatim bersama Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya telah membagikan ratusan paket sembako dan 500 paket masker pada Jumat (30/04/2021) sore yang diberikan kepada 25 pekerja Pelabuhan Tanjung Perak.
Para pekerja bongkar muat barang pelabuhan Tanjung Perak pun mengaku senang menerima bantuan.
Selain itu di Pelabuhan Tanjung Perak, bantuan di wilayah lain juga telah digulirkan seperti di Terminal Mendolo, Wonosobo yang dilaksanakan pada Jumat (07/05/2021) lalu.
Salah satu awak angkutan umum di Terminal Mendolo, Wonosobo, Makinun Ahmad, mengaku sangat senang dengan adanya pemberian sembako tersebut.
Dirinya bercerita tentang kesulitan yang dialami pekerja transportasi selama pandemi. Menurut Makinun, penurunan pendapatan seringkali membuatnya tak bisa membeli bahan bakar angkot.
“Kadang-kadang untuk membeli bahan bakar bensin itu nggak bisa,” ungkap Makinun.
Koordinator Terminal Mendolo, Suyono, juga menjelaskan, pandemi berimbas pada penurunan jumlah pengguna angkutan. Hal tersebut berdampak langsung terhadap besaran pendapatan yang diterima awak angkutan umum.
“Terdampak sekali (pandemi), penumpangnya minim sekali, sangat kurang sekali,” Suyono menuturkan.
Atas keberhasilan penyaluran donasi untuk insan transportasi ini, Menhub Budi Karya pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh partisipan, khususnya para penyumbang.
“Dapat Rp 5 miliar itu nggak mudah, dan saat ini teman-teman (kementerian) Perhubungan dan relasi memberikan uang itu dengan sukarela. Saya atas nama pribadi dan atas nama Menteri mengucapkan terima kasih,” ucapnya.
Senada dengan Budi Karya, CEO KG Media Andy Budiman juga mengungkapkan kebanggaannya dapat bermitra dengan Kemenhub dalam program 2 juta masker untuk insan transportasi.
“Inisiatif Kemenhub ini saya pikir sangat senapas dengan misi Kompas, yaitu ‘menghibur yang papa dan membantu yang membutuhkan’, di mana yang membutuhkan saat ini adalah para insan perhubungan yang berada di garda terdepan dalam menggerakkan roda-roda perekonomian Indonesia,” ujar Andy pada kesempatan yang sama.
Ia melanjutkan, “Kami berharap penyaluran 2 juta masker bisa membantu insan perhubungan untuk menjaga diri mereka dan diri orang lain.”
Seperti yang diketahui, bantuan ini memang secara khusus diberikan kepada para pekerja harian di sektor transportasi yang terdampak langsung pandemi.
Mereka di antaranya bekerja sebagai porter, security, sopir angkutan umum (bajaj, angkot, bus, ojek), penjaga perlintasan kereta api, petugas kebersihan, tukang parkir, tukang becak, pedagang kaki lima, serta petugas penunjang yang berkaitan langsung dengan Dinas Perhubungan (Dishub).