Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemensos Respon Anak dengan Kondisi Suspect Kanker Wajah di Bekasi

Dari asesmen awal, didapat informasi bahwa anak berinisial MYN mengalami sakit gigi pada bulan Mei 2021.

Editor: Content Writer
zoom-in Kemensos Respon Anak dengan Kondisi Suspect Kanker Wajah di Bekasi
dok. Kemensos
Kementerian Sosial berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan agar bisa mendapatkan rujukan bagi MYN untuk ditangani di Rumah Sakit Umum (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid kota Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Sosial merespon aduan masyarakat tentang anak yang mengalami sakit gigi dan gusi yang menyebabkan pembengkakan pada pipi sebelah kanan. Anak berinisial MYN (9 tahun) ini telah mengalami sakit sejak Mei 2021.

Berawal dari laporan tetangga MYN kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ERBE tentang kondisi MYN, LKS ERBE langsung berkoodinasi dengan Kementerian Sosial untuk melakukan respon darurat kepada MYN.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengarahkan jajarannya untuk merespon cepat aduan masyarakat ini. Balai Budhi Dharma Bekasi, Balai Pangudi Luhur Bekasi dan Balai Handayani Jakarta milik Kementerian Sosial menerjunkan Perawat, Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial untuk melakukan asesmen awal di kediaman MYN daerah Aren Jaya, Bekasi Timur.

"Berdasarkan arahan Menteri Sosial, Kementerian Sosial menurunkan tim untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, karena kesehatan MYN saat ini menjadi kebutuhan dasar yang sifatnya darurat. Jadi negara harus hadir untuk memenuhi hak anak dengan mengakseskan ke layanan kesehatan dan layanan lainnya", ungkap Hasrifah Musa, Kepala Balai Handayani Jakarta.

Dari asesmen awal, didapat informasi bahwa MYN mengalami sakit gigi pada bulan Mei 2021 karena giginya akan tanggal. Namun belum kunjung tanggal, gigi barunya sudah mulai tumbuh. Sejak saat itu MYN mengeluhkan sakit gigi dan kondisi gusinya membengkak.

Berselang satu bulan, MYN mengeluhkan lelah dan tak bisa berjalan hingga saat ini. MYN juga sempat mengalami demam tinggi. Setelah dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat, MYN pun tak kunjung pulih, bahkan kondisinya semakin memprihatinkan seperti perut membuncit, kaki membengkak, badan yang terasa panas dan muncul benjolan di dadanya.

Kementerian Sosial berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan agar bisa mendapatkan rujukan bagi MYN untuk ditangani di Rumah Sakit Umum (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid kota Bekasi. Sebelum dibawa, MYN terlebih dahulu melakukan tes Swab Antigen di kediamannya yang difasilitasi oleh Kementerian Sosial.

BERITA REKOMENDASI

Diagnosa awal pihak RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi adalah radang pada mulut dan gusi (Ginggivitis). Hasil diagnosa berkembang dan MYN dinyatakan suspect ca facial (kanker wajah). Saat ini sedang dilakukan rontgen. Selanjutnya akan dilakukan CT-Scan pada kepala, dada, dan perut.

Kementerian Sosial menyiapkan fasilitas ambulans untuk membawa MYN ke RSUD Chasbullah Abdulmadjid kota Bekasi. Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan nutrisi seperti susu, biskuit, vitamin, buah-buahan, diapers dan alat kebersihan lainnya untuk MYN dan orang tuanya selama di rumah sakit.

"Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, respon Kementerian Sosial sangat cepat. Jadi langsung ditangani. kami yakin bahwa sakit MYN butuh penanganan segera, maka saya langsung berkoodinasi dengan Kementerian Sosial", ungkap Abdul Rohim, Ketua LKS ERBE.

Pembiayaan saat ini ditanggung Jaminan Kesehatan Daerah setelah mendapat rekomendasi sebagai binaan LKS. Kementerian Sosial membantu memberikan rekomendasi ke Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial karena masuk wilayah kerja Kota Bekasi.

Juhari, Ibu dari MYN mengatakan bahwa selama ini dirinya mengalami kesulitan ekonomi untuk bisa membawa MYN ke spesialis gigi di fasilitas kesehatan. Terlebih dirinya merupakan pindahan dari Provinsi Aceh dan masih mengurus surat pindah agar tercatat data kependudukannya di kota Bekasi.


Kementerian Sosial bekerja sama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) wilayah Bekasi juga mengakseskan pendataan kependudukan bagi Juhari. Hal ini bertujuan agar datanya bisa masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan bisa mengakseskan pada program pemerintah lainnya.

Mawi, bapak dari MYN juga saat ini hanya pekerja serabutan. Sejak Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, ia tak lagi bekerja sebagai supir truk. Setelah itu kondisi ekonominya semakin menurun.

"Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah membantu saya. Saya hanya berharap anak saya bisa sembuh, bisa ceria seperti semula", tutur Juhari.

Saat ini MYN telah ditangani oleh pihak RSUD Chasbullah Abdulmadjid kota Bekasi. Kementerian Sosial akan terus memberikan pendampingan kepada MYN dan orang tuanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas