Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat 'Mahasiswa' Sekolah Tinggi Ilmu Beruk Beraksi Memetik Kelapa di Depan Menteri Sandiaga

Desa Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat memiliki sebuah 'perguruan tinggi' yang mungkin tidak ada di wilayah lain di manapun di penjuru dunia

Penulis: Dodi Esvandi
zoom-in Saat 'Mahasiswa' Sekolah Tinggi Ilmu Beruk Beraksi Memetik Kelapa di Depan Menteri Sandiaga
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyaksikan beruk 'mahasiswa' Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB) beraksi memetik kelapa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS, PARIAMAN - Desa Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat memiliki sebuah 'perguruan tinggi' yang mungkin tidak ada di wilayah lain di manapun di penjuru dunia.

Nama perguruan tingginya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB).

'Tinggi' pada nama sekolah ini tidak mengacu kepada perguruan tinggi, melainkan sekolah yang berada di pohon atau ketinggian.

Sesuai namanya, mahasiswa di sekolah tinggi ini adalah beruk, hewan primata yang memiliki nama latin Macaca Nemestrina.

Di sekolah tinggi ini beruk-beruk liar dilatih untuk menjadi pemetik kelapa.

Baca juga: Sandiaga Cerita Pengalaman Masa Kecil Dengar Ceramah Buya Hamka di Masjid Al Azhar

Sekolah khusus yang dibangun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) itu memiliki kurikulum yang dibuat sebagai pedoman melatih beruk.

BERITA TERKAIT

Dibutuhkan waktu hampir setahun lamanya untuk menghasilkan beruk pemetik kelapa terlatih.

Pada Jumat (27/8/2021) kemarin salah satu 'mahasiswa' di STIB beraksi di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Beruk 'mahasiswa' STIB beraksi memanjat kelapa di depan Menteri Sandiaga Uno
Beruk 'mahasiswa' STIB beraksi memanjat kelapa di depan Menteri Sandiaga Uno (Tribunnews.com/Dodi Esvandi)

Dipandu oleh 'sang dosen', beruk mahasiswa STIB itu beraksi memetik buah di pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 7 meter.

Menteri Sandiaga pun dibuat terkagum-kagum oleh aksi beruk mahasiswa STIB tersebut.

Sandiaga berada di Desa Apar dalam rangka kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia  (ADWI) 2021.

Baca juga: Bangkitkan Pariwisata Sumbar, Sandiaga Ajak Dubes Indonesia di Kawasan ASEAN Gelar KTT di Maninjau

Desa Apar menjadi satu dari empat desa di Sumatera Barat yang masuk nominasi 50 besar ADWI 2021.

Sandiaga mengatakan, desa wisata merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional dan desa wisata merupakan tren terbaru pariwisata pascapandemi yang berbasis nature and culture. Yaitu fokus pada alam terbuka dan budaya.

"Kita bisa lihat Desa Wisata Apar Kota Pariaman, betapa besarnya potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari pantainya yang indah dan bersih, track mangrove, konservasi penyu, juga yang tidak kalah menarik adalah STIB (Sekolah Tinggi Ilmu Baruak)," kata Sandiaga kepada wartawan di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Beruk 'mahasiswa' STIB beraksi memanjat kelapa di depan Menteri Sandiaga Uno
Beruk 'mahasiswa' STIB beraksi memanjat kelapa di depan Menteri Sandiaga Uno (Tribunnews.com/Dodi Esvandi)

Selain Desa Apar, nominator lainnya adalah Sungai Batang di Kabupaten Agam, Saribu Gonjong di Kabupaten 50 Kota, serta Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar.

Saat ini ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 sudah memasuki tahapan 50 besar desa wisata terbaik.

Baca juga: Di Desa Apar, Sandiaga Beri Nama Dua Anak Penyu Adwi dan Desta

Di tahapan ini, dewan juri melakukan visitasi dan penilaian langsung kepada 50 besar desa wisata yang didasarkan pada tujuh kategori lomba serta klasifikasi desa wisata.

Desa Wisata Apar di Kota Pariaman, Sumatera Barat, menjadi desa wisata pertama yang divitasi dan dinilai.

Visitasi dilakukan langsung oleh Sandiaga selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dewan juri.

Baca juga: Sandiaga Uno: Protokol Kesehatan Tetap yang Utama, Tak Usah Pertentangkan dengan Pariwisata

Sandiaga menjelaskan, ADWI merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf dalam mewujudkan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Ini adalah simbol kebangkitan kita, dan saya yakin kita akan mampu menghasilkan desa wisata yang memiliki potensi untuk menjadi keunggulan kita ke depan," kata Sandiaga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas