Program RJIT Kementan Sukses Dongkrak Produktivitas Pertanian Bantaeng
Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) gencar memperbaiki irigasi pertanian melalui program kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pertanian (RJIT). Salah satunya direalisasikan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, salah satu tujuan penyelenggaraan program RJIT adalah meningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Lahat.
"Program RJIT ini untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Kami tengah fokus menggenjot produktivitas yang salah satunya didorong melalui program RJIT ini," ujar SYL dalam keterangannya Rabu (13/10).
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil menegaskan pentingnya penataan manajemen air mulai dari hulu hingga hilir. Pemetaan pun harus dilakukan, di mana letak irigasi sekunder, primer maupun tersier dan kuarter.
"RJIT memastikan bahwa pasokan air dapat berjalan dengan baik, sehingga petani tak memiliki kendala pengairan yang merupakan komponen pokok dalam budidaya pertanian," tutur Ali.
Menurut Ali, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.
“Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ucap Ali.
Lewat kegiatan ini, Ali menjelaskan jika Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi.
"Kami ingin memastikan pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun. Dalam situasi apapun pertanian harus tetap berjalan, karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, RJIT bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi.
Secara teknis, Rahmanto menerangkan jika program RJIT di Kabupaten Bantaeng disalurkan untuk Kelompok Tani Caci Ta’le di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere. "Program RJIT ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani yang merupakan target dari tujuan pembangunan pertanian nasional," tutur dia.