Terima Pengurus KAMMI, Bamsoet Ajak Masifkan Vaksinasi Ideologi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama KAMMI menyelenggarakan sosialisasi empat pilar MPR RI bersamaan dengan pelaksanaan Mukernas KAMMI.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I KAMMI 2021-2023 pada 24-27 Maret 2022.
Kerjasama penyelenggaraan vaksinasi ideologi dalam bentuk Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut merupakan tindak lanjut atas MoU yang ditandatangani antara MPR RI dengan berbagai organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus pada 11 Januari 2022 di MPR RI.
"MPR RI bersama kelompok organisasi kemahasiswaan sepakat untuk terus memperkuat imunitas bangsa agar memiliki kekebalan dalam menghalau nilai-nilai asing yang mengancam jati diri dan karakter keIndonesiaan. Sekaligus mempersiapkan generasi muda yang mempunyai karakter kuat, berjiwa Pancasila dan berhati Indonesia, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Bamsoet usai menerima pengurus KAMMI, di Jakarta, Kamis (24/2/2022).
Pengurus KAMMI yang hadir antara lain, Ketua Umum Zaky Ahmad Rivai, Sekretaris Jenderal Rijal Wahid Muharam, Wakil Ketua Umum I Aan Kurniawan Saputra, Wakil Ketua Umum II Fadly Idris, dan Ketua Pelaksana Mukernas Zukarli
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia telah menginjakkan kaki pada periode bonus demografi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif yang didominasi kaum muda yang akan menjadi tulang punggung pembangunan nasional.
"Untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, harus dimulai dengan mempersiapkan kalangan generasi mudanya. Karena jika tidak dikelola dengan baik, bonus demografi tersebut malah akan menjadi bencana demografi. Sebagaimana dialami Brazil yang gagal memanfaatkan bonus demografi karena keterpurukan ekonomi, tergerusnya sumberdaya negara untuk jaring pengaman sosial dan pensiun, serta terabaikannya kualitas pendidikan, infrastruktur dan penyediaan lapangan pekerjaan. Sedangkan Afrika Selatan gagal memanfaatkan bonus demografi disebabkan kurangnya perhatian pada kualitas pendidikan dan rendahnya tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain menyongsong Indonesia Emas 2045, vaksinasi ideologi dalam bentuk Sosialisasi Empat Pilar MPR RI juga diperlukan untuk memperkuat ketahanan ideologi bangsa menghadapi pandemi Covid-19.
Selain berimbas kepada pandemi kesehatan dan ekonomi, pandemi Covid-19 juga bisa mengakibatkan pandemi moral berupa terpinggirkannya nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan jati diri bangsa.
"Dampak kerusakannya bisa jauh lebih dahsyat, sebagai ancaman kasat mata yang tidak terdeteksi diagnosa medis. Untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa, harus dimulai dari kampus dengan melibatkan sebanyak mungkin organisasi kemahasiswaan, seperti KAMMI dan berbagai organisasi kemahasiswaan lainnya yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus," pungkas Bamsoet. (*)