Panen Lagi di Klaster Tambak Udang KKP di Cidaun, Hasilkan 32,5 Ton Udang Vaname
Memasuki siklus ketiga, klaster tambak udang vaname di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, kembali berhasil dipanen lagi dengan hasil yang memuaskan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Memasuki siklus ketiga, klaster tambak udang vaname di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali berhasil dipanen lagi dengan hasil yang memuaskan sebanyak 32,5 Ton.
Semenjak tambak udang vaname di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur diresmikan, terhitung sudah berhasil memanen udang vaname sebanyak tiga kali, dengan hasil rata-rata 30 ton lebih dalam sekali panen.
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu produktivitas tambak udang vaname di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur memang cukup baik. Terbukti dalam tiga siklus panen udang vaname yang berhasil dibudidayakan mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Menurut Tebe, sapaan akrab Tb Haeru Rahayu, klaster tambak udang vaname di Kecamatan Cidaun, terdiri dari kolam produksi, tandon dan kolam IPAL. Tambak ini mulai beroperasi akhir tahun 2020. Sejak produksi pertama total panen di tambak udang vaname di Cidaun memang cukup baik dengan menghasilkan total panen kurang lebih 32 ton.
Menurut Tebe, yang menjadi tolok ukur produktivitas budidaya udang vaname bukan hanya kuantitas udang yang dihasilkan, tapi juga keberlanjutan produksi udang melalui tambak yang sudah dibangun. Serta peningkatan pemahaman masyarakat pengelola dalam budidaya udang yang baik dan ramah lingkungan.
Seperti diketahui, klaster tambak udang di Cidaun, dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang sebelumnya menekuni kegiatan bercocok tanam. Lahan tambak dulunya merupakan area pertanian palawija yang sudah tidak berproduksi.
Hal lain yang menjadi perhatian Tebe adalah aktivitas klaster tambak udang tidak boleh mencemari lingkungan. Tebe menyampaikan masyarakat pengelola tambak terus meningkatkan pengelolaan IPAL yang sudah dibangun sehingga aliran limbah tidak membahayakan ekosistem saat dialirkan kembali ke laut.
Menurut Tebe, kelestarian ekosistem menjadi kunci usaha budidaya yang dilakoni dapat berjalan berkesinambungan.
"Pemanfaatan lahan ini sangat bagus sekali, khususnya untuk masyarakat Kecamatan Cidaun yang ingin memulai dan mengembangkan budidaya udang vaname. Sehingga mampu menjadi alternatif bagi masyarakat mendapat pekerjaan. Secara tidak langsung ekonomi masyarakat sekitar bisa terbantu,” tukas Tebe.
Sementara itu, Kepala Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, M. Tahang mengatakan, program Klaster Tambak Udang Vaname di Kecamatan Cidaun, Cianjur, berhasil mendorong kegiatan padat karya pemberdayaan tenaga lokal.
“Dari hasil panen siklus pertama menunjukan tren yang positif. Karena, adanya Klaster Tambak Udang Vaname ini telah berhasil memberdayakan tenaga lokal di daerah Cidaun, dan ini sangat bagus guna meningkatkan pendapatan warga sekitar,” kata Tahang.
Tahang menjelaskan Klaster Tambak Udang Vaname tersebut merupakan kerja sama dengan pihak Perhutani yang dikelola oleh LMDH. Menurutnya lahan tambak tersebut sangat potensial untuk dioptimalkan guna pengembangan usaha budidaya udang vaname berkelanjutan.
Tahang mengatakan BLUPPB Karawang terus memberikan pengawalan dan pendampingan berupa penguatan teknologi serta peningkatan kapasitas SDM masyarakat di Cidaun.
“Meski sudah berjalan dan hasilnya bagus, BLUPPB Karawang terus melakukan pendampingan agar produktivitas terus dapat terus ditingkatkan, dan pengetahuan atau skill penerima manfaat dalam hal ini LMDH lebih bagus lagi sehingga dapat mentransfer ilmunya kepada masyarakat lainnya,” tukas Tahang.
Sementara itu penanggungjawab tambak, Ahmad Hidayat mengatakan pada siklus ketiga pihaknya berhasil memanen 32,5 ton udang vaname, dia mengatakan hasil panen udang vaname langsung didistribusikan ke pasar.
“Udang yang dipanen langsung didistribusikan, sementara ini kami kirim langsung ke Indramayu,” ujar Ahmad.
Menurutnya dengan adanya klaster tambak udang vaname bantuan dari KKP membawa dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi anggota kelompok dan masyarakat sekitar. Banyak masyarakat sekitar yang dilibatkan sebagai pekerja untuk membantu operasional tambak, seperti memberi pakan hingga melakukan sortir udang saat musim panen.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan udang termasuk komoditas perikanan yang tengah digenjot produktivitasnya untuk memenuhi target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, ada tiga strategi yang diusung KKP mulai dari revitalisasi salah satunya melalui program klaster tambak, hingga pembangunan tambak udang terintegrasi.
Menteri Trenggono juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekologi dan ekonomi dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan, termasuk dalam mengelola tambak udang di Indonesia.