Yandri Susanto Sebut Santri Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'Mun Bisa Lanjut Sekolah Ke Al Azhar Mesir
Yandri Susanto yakin kerjasama antara Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun dengan Yayasan Pendidikan Unggulan Amanatul dapat menjadi sekolah umum unggulan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto menyebut Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun akan bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Unggulan Amanatul Ummah. Melalui kerjasama ini, ia berharapkan bisa mewujudkan cita-cita Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun sebagai pusat pembelajaran al Qur'an dan sekolah umum unggulan.
"Pengasuh Yayasan Pendidikan Unggulan Amanatul Ummah K.H. Asep Syaifudin Chalim menginginkan Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun maju seperti Amanatul Ummah," kata Yandri Susanto, yang juga Ketua Pembina Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun dalam rapat kerja yayasan Tahun Ajaran 2023/2024 di Kopo, Puncak Bogor, Senin (12/6/2023).
Rapat kerja ini mengusung tema "Penguatan Inovasi, Sinergi, dan Produktivitas Menuju Madrasah Mandiri Berprestasi" dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. K.H. Asep Syaifuddin Chalim, MA.
Yandri Susanto menyebutkan lembaga pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Unggulan Amanatul Ummah sangat maju dan berprestasi.
Jumlah santrinya mencapai 14.000 santri. Sebanyak 400 siswa Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) dibawah naungan Yayasan Pendidikan Unggulan Amanatul Ummah telah diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes, seperti di ITB, UGM, UI, Unair, IPB, dan lainnya.
Selain itu, pada tahun 2017 Amanatul Ummah mendapat penghargaan sebagai sekolah favorit di Indonesia. Kemudian pada tahun 2018, Amanatul Ummah mendapat penghargaan sebagai The Best Tutoring School in Indonesia. Terakhir, pada tahun 2019 kemarin mereka mendapat penghargaan sebagai pondok pesantren inspiratif di Indonesia.
Saat berbicara di depan peserta Raker, K.H. Asep Syaifuddin Chalim juga menawarkan kerjasama kepada Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun. "Sebaiknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan di luar dengan membuat madrasah bertaraf internasional. Tapi sementara ini, bisa membuat kerjasama dengan Amanatul Ummah," ajaknya.
"Melalui kerjasama, Amanatul Ummah disetarakan dengan Al Azhar Mesir. Dengan madrasah bertaraf internasional, ijazah dari Amanatul Ummah diakui Al Azhar, sehingga santri (bisa) meneruskan pendidikan ke Al Azhar bisa melalui tes," tambah K.H. Asep Syaifuddin yang juga Ketua Umum Pergunu (Persatuan Guru NU).
Yandri Susanto menyatakan keinginannya agar Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun bisa menyamai Amanatul Ummah. "Kalau tidak bisa menyamai Amanatul Ummah paling tidak menjadi makmum," tuturnya.
Yandri menambahkan pihak yayasan sudah membicarakan kerjasama dengan Amanatul Ummah. "Kita akan membahas lebih rinci lagi. Kami mohon nanti ada kerjasama dan penandatanganan MoU (nota kesepakatan) dengan Amanatul Ummah," imbuhnya.
"Melalui kerjasama dengan Amanatul Ummah, santri Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun bisa meneruskan pendidikan ke Al Azhar, Mesir," pungkasnya.
Turut hadir juga mendampingi K.H Asep Syaifuddin Chalim di antaranya Gus Afif Zamroni, putra KH Asep Syaifuddin Chalim, Muhammad Santoso (anggota DPRD Kabupaten Mojokerto), M. Mas'ud Adnan (pengarang buku "Kiai Miliarder Tapi Dermawan"), Aris Adi Leksono (Sekjen Pergunu dan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia).
Raker dihadiri Pembina Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Ketua Yayasan Ratu Rachmatuzakiyah, serta kepala sekolah dan dewan guru.