Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat Upayakan Hapus Stigma dan Diskriminasi Terhadap Penderita TB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendukung untuk adanya penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap penderita TB di Tanah Air.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Upaya menghapus stigma dan diskriminasi yang dihadapi para penderita Tuberculosis (TB) harus konsisten dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, “Sejumlah tantangan yang dihadapi pasien dalam pengobatan TB harus segera dijawab dengan solusi yang tepat. Hal itu agar negeri ini segera terbebas dari TB.”
Untuk diketahui, saat ini, Indonesia berada pada posisi ke 2 kasus TB terbanyak di dunia setelah India. Estimasi kasus TB di Indonesia sebanyak 969.000 kasus. Insiden TB di Indonesia sebesar 354 per 100.000 penduduk, artinya dari 100.000 orang akan ada 354 yang menderita TB. Angka pengobatan TB sebesar 85 persen yang tercatat saat ini masih di bawah target yaitu 90 persen.
Baca juga: Lestari Moerdijat Ajak Entaskan Kemiskinan Lewat Penambahan Jumlah Pelaku Wirausaha Nasional
Diakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, stigma dan diskriminasi terhadap pasien TB masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam proses pengobatan. Maka itu, Lestari menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi pasien TB tersebut harus disikapi oleh semua pihak dengan serius, karena tidak semata masalah kesehatan biasa saja.
Perempuan yang akrab disapa Rerie ini berpendapat bahwa dukungan dalam bentuk bantuan psikologis terhadap pasien harus dikedepankan.
Disisi lain, perempuan yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu terus mengupayakan sosialisasi masif terkait identifikasi dan penanganan TB di tanah air harus dilakukan. Menurutnya, ini berguna untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait TB yang terus mengalami peningkatan, serta untuk mendukung akselerasi penanganan TB di Indonesia.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berharap kolaborasi kuat antar kementerian dan lembaga, masyarakat dan komunitas ini bisa tercipta dalam setiap upaya akselerasi pembangunan sektor kesehatan.
Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Lestari Moerdijat: Budayakan Gerakan Hemat Air dan Pelestarian Lingkungan