HNW Dorong Mahasiswa Bahasa Arab Optimalkan Perannya Bawa Nama Bangsa di Kancah Internasional
Hadiri sseminar kependidikan ITHLA, HNW ajak mahasiswa Bahasa Arab untuk memaksimalkan perannya dalam mengangkat Indonesia di kancah global.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menghadiri dan menjadi salah satu narasumber Seminar Kependidikan dalam rangkaian kegiatan Muktamar XI Ittihadu Thalabati al-Lughah al-Arabiyah bi Indonesia (ITHLA) atau Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia, di aula Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
HNW mengapresiasi tema yang diusung dalam seminar tersebut, yaitu ‘Optimalisasi Peran Mahasiswa Bahasa Arab di Kancah Internasional’. Ia mengungkapkan, mahasiswa sebagai generasi muda sudah seharusnya melakukan optimalisasi perannya dalam pembangunan nasional dan mengangkat nama bangsa di kancah internasional.
“Apalagi, sebagai mahasiswa Bahasa Arab, kalian sudah memiliki modal dasar untuk bisa berperan besar di kancah global. Sebab, bahasa Arab sudah menjadi bahasa resmi ke 6 di PBB dan ketiga Unesco. Sehingga, bahasa Arab sudah menjadi bahasa resmi yang digunakan dalam pertemuan-pertemuan internasional seperti Sidang Umum, Konferensi, dan Komite-Komite dan dokumen resmi seperti resolusi, rekomendasi, dan laporan,” ujarnya.
Bahasa Arab, lanjut HNW, bukan hanya diakui dan dipakai dunia, tapi juga memiliki sisi historis yang sulit dihilangkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya kata serapan bahasa Arab banyak dijumpai di dalam kosa kata bahasa Indonesia dan istilah kenegaraan.
Misalnya, pada Pembukaan UUD 45 yang sebelumnya disebut sebagai Muqaddimah. Bahkan, dalam Sila ke-2, 4, dan 5 Pancasila, serta dalam penamaan lembaga legislatif/parlemen juga diambil dari kosa kata Arab. Contoh, kata majelis, perwakilan, dewan, daerah, rakyat, berasal dari kata majlis. Ada pula kata berkat, rahmat, adil, adab, musyawarah, hikmat, wakil, dan masih banyak lagi.
Selain itu, saat ini masyarakat dunia melihat bahwa negara-negara Arab sangat potensial dari sisi ekonomi dan politik. Banyak pihak melakukan kajian-kajian dan peningkatan kemampuan berbahasa Arab agar bisa memaksimalkan komunikasi dengan orang-orang Arab, termasuk jika mereka ingin mendapatkan keuntungan dari aspek apapun, baik sosial, ekonomi, dan politik.
“Intinya, kalian semua sebenarnya memiliki pilar yang sangat kokoh dan potensi kuat dalam konteks melakukan optimalisasi peran di kancah internasional. Karena Indonesia sangat diterima di negara-negara Arab, bahkan Kementerian Luar Negeri juga banyak mencari calon diplomat yang berkemampuan bagus dalam bahasa Arab. Tinggal kesiapan para Mahasiswa bahasa Arab saja untuk memaksimalkan potensi dan peluang ini. Maka jangan ragu lagi bagi kalian untuk segera bisa memaksimalkan diri dan meraih peran kalian di kancah global untuk masa depan kalian dan menuntaskan visi menuju mahasiswa bahasa Arab mendunia dan berkarakter ke-Indonesiaan, dan menguatkan posisi dan diplomasi Indonesia di kancah internasional.” pungkasnya.
Turut hadir dalam seminar Kependidikan ini, yakni Pimpinan MUI, Kemenko PMK, dan ratusan peserta yang terdiri dari seluruh Pimpinan DPP ITHLA dan anggota ITHLA dari berbagai kampus di Indonesia.(*)