Produk Ekraf Lokal Indonesia Hadir dalam Pameran Haji dan Umrah Terbesar di Arab Saudi
Menparekraf Sandiaga berkolaborasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menghadirkan produk Ekraf Lokal di Pameran Haji dan Umrah terbesar di Arab
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkolaborasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam menghadirkan produk-produk ekonomi kreatif lokal dalam salah satu pameran haji dan umrah terbesar di dunia, yaitu Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2024.
Saat hadir di acara pameran pada Selasa (9/1/2024), Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa pameran yang berlangsung selama tiga hari pada 9 hingga 11 Januari 2024 di King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi, itu diikuti oleh 19 pelaku ekraf tanah air. Ia juga berharap acara ini dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha.
"Kami secara resmi diundang oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia untuk turut berpartisipasi aktif dalam pertukaran informasi produk parekraf dalam penyelenggaraan event ini bersama dengan 19 pelaku usaha sektor ekonomi kreatif karya anak bangsa," katanya.
Partisipasi aktif pelaku ekraf tanah air dalam pameran diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha parekraf, khususnya wisata ramah Muslim.
Mengingat, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2023 dikunjungi oleh 105.000 pengunjung, 83 menteri dan delegasi petinggi kenegaraan.
Baca juga: Kemenparekraf Proyeksikan Empat Tren Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tahun 2024
Selain itu, acara juga diramaikan oleh 360 partisipan dan mencapai 200 lebih nota kesepakatan.
"Yang pasti akan berkontribusi bagi pengembangan ekosistem wisata ramah Muslim di Indonesia," katanya.
Harapannya, kegiatan ini dapat berfungsi sebagai wadah untuk mempromosikan berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh Nusantara. Terlebih lagi, potensi wisata yang ramah Muslim memiliki nilai investasi yang signifikan, yaitu diperkirakan dapat mencapai 3-4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp45 triliun-Rp60 triliun.
“Kami berkomitmen memfasilitasi industri parekraf Indonesia dan berharap momen ini dapat menjadi sarana efektif untuk memasarkan produk, menjalin kerja sama antar negara, dan menggali ekosistem usaha parekraf ramah Muslim seperti apa yang dapat meningkatkan neraca dagang Indonesia," ucap Menparekraf Sandiaga. (*)