Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dorong Generasi Muda Melek Teknologi, Ketua MPR RI Bamsoet Sambut Pengurus Asosiasi Big Data dan AI

Bambang Soesatyo menekankan bahwa pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI) memerlukan generasi muda untuk terus beradaptasi dan berinovasi.

Editor: Content Writer
zoom-in Dorong Generasi Muda Melek Teknologi, Ketua MPR RI Bamsoet Sambut Pengurus Asosiasi Big Data dan AI
Istimewa
Bamsoet menerima Pengurus Asosiasi Big Data & AI (ABDI) serta Perwakilan Huawei Indonesia, di Jakarta, Senin (1/4/24). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menekankan bahwa pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI) memerlukan generasi muda untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Kemajuan AI tidak hanya mengubah cara produksi, rantai pasok, bisnis, dan perdagangan, tetapi juga mengubah tuntutan dan keterampilan di dunia kerja.

"Saat ini kita sudah berada dalam era teknologi digital, dan dunia kerja pun sudah mengandalkan teknologi kecerdasan. Tidak aneh bila nantinya banyak pekerjaan dan keterampilan manual di masa lalu tidak terpakai lagi. Karenanya, generasi muda harus mampu beradaptasi dengan menguasai teknologi digital agar mampu bersaing di dunia kerja," ujar Bamsoet usai menerima Pengurus Asosiasi Big Data & AI (ABDI) serta Perwakilan Huawei Indonesia, di Jakarta, Senin (1/4/24).

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir antara lain Ketua Asosiasi Big Data & AI (ABDI) Rudi Rusdiah, PR ABDI Angela Shirley, Ketua Bidang Teknis & Cyber ABDI FX Winarto, Director of Government Affair Huawei Indonesia Yenty Joman dan PR Manager Huawei Indonesia Niko Setiawan.

Baca juga: Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengemukakan bahwa perkembangan teknologi AI yang terus berlanjut mengharuskan generasi muda untuk terus beradaptasi dan belajar mengikuti perkembangan tersebut. Meskipun AI tidak dapat melampaui kemampuan manusia, namun untuk memenuhi permintaan pasar atau konsumen dengan efisiensi, akurasi, dan kecepatan, peran AI menjadi semakin penting.

"Para generasi muda jangan ragu untuk bertransformasi. Jika tidak segera beradaptasi dengan progres AI, para generasi muda akan sukar untuk masuk dunia kerja di masa depan. Sebab, cepat atau lambat, tata kelola pemerintahan dan perusahaan harus mengadopsi kecerdasan buatan karena tuntutan perubahan zaman," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan semua institusi pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, guna memfasilitasi generasi muda dapat lebih mendalami serta menguasai teknologi kecerdasan. Hal ini menjadi penting karena Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045.

Selain itu, pada rumusan tentang Visi Indonesia Emas 2045 ditetapkan fokus pembangunan nasional pada empat pilar. Antara lain, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.

Berita Rekomendasi

"Salah satu agenda penting dari pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberi ruang seluas-luasnya kepada generasi muda untuk bertransformasi sejalan dengan progres AI. Sehingga, nantinya para generasi muda Indonesia mempunyai kompetensi merespons dinamika zaman seiring perkembangan teknologi digital yang tidak terbendung," pungkas Bamsoet. (*)

Baca juga: Dukung UI Supermileage Vehicle Team, Bamsoet Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas