Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UMKM Batik Perlu Ekosistem yang Kondusif dalam Pasar Digital

Pemerintah mengapresiasi keterlibatan swasta dalam mengembangkan UMKM Batik.

Penulis: Rahmat Gilang Maulana
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in UMKM Batik Perlu Ekosistem yang Kondusif dalam Pasar Digital
HANDOUT
Diskusi tentang potensi industri batik yang digelar di Jakarta pada Senin (29/4/2024) 

Marketing Manager Batik Arkanza Oki Dwiyanto memuji kampanye Melokal dengan Batik yang dilakukan oleh Tokopedia dan Shop | Tokopedia.

Kata dia, Batik Arkanza awalnya hanya berjualan dari garasi rumah dengan dua orang karyawan.

Kini, Batik Arkanza telah tersedia secara online melalui Tokopedia dan Shop | Tokopedia dan berhasil mempekerjakan 50 karyawan.

“Saya bisa belajar banyak dari program Melokal dengan Batik. Awalnya produk batik Arkanza dijual secara konvensional dan kini sudah bisa di e-commerce.

Bukan itu saja, motif batik Arkanza juga semakin banyak dan konsep brand juga naik. Kini kami mulai masuk ke anak muda,” ujar Oki.

Kepala bidang usaha Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Riesta Karentina menjelaskan, 60 persen dari 64,5 juta UMKM batik masuk kategori mikro.

UMKM batik mikro ini perlu bantuan untuk membangun ekosistem agar bisa semakin tumbuh berkembang.

BERITA REKOMENDASI

“Tantangan UMKM batik itu ada dua, pertama aspek legalitas dan yang kedua manajerial.

Masalah legalitas yang paling sering ditemukan antara lain kasus hak intelektual dan juga hak merek, sedangkan masalah manajerial yaitu bagaimana UMKM mikro bisa dikelola dengan baik hingga bisa mencari pasar sendiri,” jelas Riesta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas