TRIBUNNEWS.COM - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah SE., MM., menegaskan, pihaknya tidak anti kritik. Sebaliknya, Sekretariat Jendral MPR selalu terbuka terhadap kritik terlebih menyangkut berbaikan pelayanan publik.

Siti Fauziah mengungkapkan bahwa kritik dan masukan ibarat obat bagi Sekretariat Jenderal MPR. Bisa jadi rasanya pahit, tetapi dibalik itu kritik membuat Kesetjenan MPR semakin sehat dan kuat. Karena itu diharapkan, dengan banyaknya kritik, akan berdampak positif terhadap setjen MPR yaitu meningkatkan kualitas kinerja lembaga MPR.

"Kami legowo terhadap semua masukan. Apalagi masukan yang sifatnya memperbaiki dan mengantisipasi agar tidak ada kesalahan lagi. Kami juga sadar membutuhkan banyak masukan dari semua pihak untuk perbaikan kinerja kami di masa depan," tambah Siti Fauziah.

Pernyataan itu disampaikan Siti Fauziah ketika membuka Forum Konsultasi Publik (FKP) MPR RI, kerja sama dengan Universitas Djuanda Bogor, Kamis (18/7/2024). Tema yang dibahas dalam FKP, itu adalah Peran Humas Dalan Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Penerimaan Delegasi Dan Keterbukaan Informasi melalui website.

Tiga narasumber dihadirkan dalam FKP tersebut. Ketiganya adalah Anies Mayangsari Muninggar S.I.P., ME., Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, Wafiestrietman Corris, ST. MTI, Kepala Subbagian Sistem Informasi MPR RI serta Dr. Saprudin, S.Sos., M.Si.

Untuk mendapat kritik dan masukan yang baik, menurut Bu Titi, sapaan akrab Siti Fauziah pihaknya bahkan rela menjemput bola turun ke masyarakat, khususnya dunia kampus. Harapannya, agar kritik yang diterima lebih berkualitas, bisa menutupi kekurangan yang masih ada pada Setjen MPR.

"Kami sudah banyak mendapat pendangan dan masukan dari kampus, tetapi kami belum puas. Kami akan terus menjangkau lebih banyak perguruan tinggi, dan membuka diri untuk dikritik," tegas Bu Titi.

Baca juga: MPR Terima WTP ke-15 untuk LHP tahun 2023