Mengulik Perjalanan Kartu Kesejahteraan Selama 2 Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan
Selama dua tahun ini, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan banyak pencapaian yang telah dicapai termasuk pemanfaatan kartu kesejahteraan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Tak terasa, masa kepemimpinan Anies Baswedan sudah memasuki tahun kedua. Selama dua tahun ini, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan banyak pencapaian yang telah dicapai termasuk pemanfaatan kartu kesejahteraan.
Selama dua tahun ini, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan ini telah memperkenalkan enam jenis Kartu Kesejahteraan.
Pertama, adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang memberikan dana pendidikan sebesar Rp.250.000 – Rp.450.000 per bulan, sesuai jenjang pendidikan. Progam ini telah diterima oleh 860.397 siswa di tahun 2019.
Kedua, adalah Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang memberi dana pendidikan bagi mahasiswa sebesar Rp.9juta/semester. Para penerima kartu di tahun 2019 terdiri dari 5.061 mahasiswa di 90 PTN. “Jangkauan penerima KJMU akan diperluas ke 11 PTS yang berakreditasi A di Jakarta mulai tahun 2020. Untuk sektor pendidikan ini, para penerima KJP Plus dan KJMU dapat manfaat lain, seperti naik bus Transjakarta gratis, masuk museum dan tempat wisata di Jakarta gratis, serta pangan murah,” ungkap Anies.
Ketiga adalah Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) yang juga memberikan banyak sekali manfaat. Pemilik KPJ bisa naik bus Transjakarta gratis, mendapat pangan bersubsidi, jadi peserta JakGrosir, dan anak pemilik KPJ otomotis memperoleh KJP Plus. Adapun penerima kartu ini per tahun 2019 adalah 17.934 pekerja.
Keempat adalah Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp.300.000/bulan dan telah diterima oleh 7.137 orang.
Kelima adalah Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp.600.000/bulan dan telah diterima oleh 40.419 lansia per tahun 2019. Para pemegang kartu bantuan sosial DKI juga bisa mendapatkan subsidi bahan pangan pokok dari program Pangan Murah, senilai Rp.350.000 di pasar dengan hanya membayar sebesar Rp.126.000.
Untuk program ini, tambahnya, distribusinya juga telah diperluas di beberapa lokasi, seperti toko perkulakan, pasar, RPTRA dan rusun. Produk pangan yang disubsidi berupa beras Rp30.000 per 5kg, daging sapi Rp35.000 per kg, telur ayam Rp10.000 per tray, daging ayam Rp8.000 per kg, ikan lembung Rp13.000 per kg, dan susu Rp30.000 per karton dengan isi 24 pak per 200ml.
Selain memberikan manfaatkan kepada masyarakat lewat Kartu Kesejahteraan, program-program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta lainnya juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai 'Wajah Baru Jakarta yang Maju Kotanya dan Bahagia Warganya'.
“Wajah Baru Jakarta ini sejalan dengan konsep City 4.0, dengan prinsip utama Pemerintah menjadi kolaborator dan warga menjadi ko-kreator. Karena itu Pemprov DKI Jakarta serius mengerjakan program-program dengan menghadirkan perubahan dalam kenyataan, bukan dalam persepsi,” ujar Anies.(*)