Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Jakarta Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Lewat Program Pembinaan UMKM

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui program pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Editor: Content Writer
zoom-in Pemprov DKI Jakarta Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Lewat Program Pembinaan UMKM
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Seorang konsumen membeli produk UMKM dalam Bazar Jakpreneur di Balai Kota Jakarta, Senin (11/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui program pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikenal dengan Jakpreneur.

Lewat program Jakpreneur, Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi dan membuka banyak akses bagi para wirausaha, dengan melibatkan kolaborator atau stakeholder untuk mengembangkan UMKM. Program ini hadir sebagai platform kreasi, fasilitas, dan kolaborasi pengembangan UMKM, melalui kewirausahaan untuk berbagai jenis bidang usaha.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo mengungkapkan, saat ini sudah ada 367.769 pelaku UMKM yang terdaftar sebagai anggota Jakprenuer.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Sedang Adakan Pemutihan PKB, Bayar Sekarang dan Rasakan 3 Manfaat Ini

“Berbagai upaya kami hadirkan agar para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan bisa naik kelas. Di antaranya adalah membangun sinergi lintas sektor dengan pemerintah, swasta, perbankan, perusahaan di dalam dan luar negeri, maupun pelaku UMKM,” ucapnya.

Ia menjelaskan, lewat program Jakprenuer, para pelaku UMKM lebih mudah mengembangkan usahanya, melalui berbagai fasilitas yang diberikan. Seperti mendapatkan tambahan wawasan terkait pengembangan usaha, pengelolaan keuangan, hingga pengembangan jangkauan pasar yang lebih luas.

Hal ini sejalan dengan pesan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yang meminta pertumbuhan jumlah pelaku UMKM di Ibu Kota dapat diawasi dengan baik dan didukung lewat berbagai program yang dapat menunjang keterampilan serta kemandirian mereka.

Berita Rekomendasi

“Sinergi lintas sektor yang terus kami bangun ini, agar usaha UMKM di Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentu saja, hal ini menjadi semangat bagi kami untuk bisa terus mendampingi dan membantu mereka dalam perjalanan usahanya, hingga bisa naik kelas,” ujarnya.

Baca juga: Atasi Polusi Udara DKI, Pemerintah Harus Batasi Perilaku Gengsi Publik Miliki Kendaraan Pribadi

Dinas PPKUMKM mencatat, sebanyak 42.444 peserta telah melakukan reaktivasi Jakpreneur. Kemudian, sebanyak 235.369 peserta sudah mengikuti pelatihan, pendampingan sebanyak 215.404 peserta, perizinan 199.822 peserta, pemasaran 134 peserta, pelaporan keuangan 40.207 peserta, dan permodalan sebanyak 8.708 peserta.

Berbagai strategi Dinas PPKUKM untuk meningkatkan perekonomian Jakarta di antaranya dengan penggunaan sistem e-Order dan kegiatan Business Matching. Sampai saat ini, omzet penjualan produk peserta Jakpreneur dalam e-Order bisa mencapai Rp277 miliar.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Industri Frida Elizabeth menerangkan, penggunaan sistem e-Order akan terus digencarkan untuk mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeri. Capaian Program Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Pemprov DKI Jakarta pada 2022 kini mencapai 91,82 persen, atau sebesar Rp20,454 triliun dari komitmen Rp22,276 triliun.

Baca juga: Tak Sekadar Modal Usaha, Pelaku UMKM Juga Membutuhkan Akses Pasar yang Luas

Ia juga menjelaskan komitmen dari Pemprov DKI Jakarta ini jadi target terbesar di Jakarta.

Sedangkan Business Matching untuk mendorong P3DN, sekaligus mengurangi produk impor di Jakarta, dengan mempertemukan sejumlah perusahaan yang telah bersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta pejabat Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Hal ini sesuai dengan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam belanja Produksi Dalam Negeri (PDN) sebesar Rp15,8 triliun, serta selaras dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menargetkan belanja PDN dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 95 persen.

“Di mana target realisasi belanja APBN telah tercantum sebagai salah satu indikator dalam perjanjian kinerja seluruh perangkat daerah di Provinsi DKI Jakarta,” tuturnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini Selasa, 12 September 2023: Jakarta Cerah Berawan, Bogor Cerah

Frida menambahkan, pelaku UMKM berperan penting dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di Indonesia. Pasalnya, UMKM dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan inovatif.

Dengan menghasilkan produk unggul, UMKM diharapkan dapat menarik konsumen untuk memilih produk dalam negeri. Kemudian, UMKM dapat mengembangkan strategi pemasaran dan branding yang kuat untuk meningkatkan citra serta kesadaran produk dalam negeri.

“Dengan mempromosikan keunggulan produk lokal, UMKM dapat mempengaruhi preferensi konsumen,” tegasnya.

Bodytext Jakarta UMKM siang
Beberapa gerai UMKM binaan Jakpreneuer yang mengikuti bazar di Balai Kota Jakarta, Senin (11/9/2023).

Selanjutnya, UMKM dapat menjalin kemitraan dengan UMKM lain untuk menciptakan ekosistem kerja sama yang mempromosikan produk dalam negeri, dengan melibatkan kerja sama dalam pemasaran, distribusi, atau bahkan pengembangan produk bersama.

Selain demi keberlanjutan produksi mereka, UMKM pun dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan asosiasi industri dalam kampanye atau program yang mendukung produk dalam negeri.

Dalam rangka mendorong realisasi P3DN dan mengurangi penggunaan produk impor, Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan Business Matching Batch VII Tahun 2023 pada 11-14 September 2023 di Balai Kota Jakarta.

Kegiatan ini digelar dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Buatan Indonesia pada pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah.

Baca juga: Pengemudi Mobil Dinas Pemprov DKI Jakarta yang Berasap Tebal Kini Disanksi, Disebut Ada Kerusakan

Pemprov DKI Jakarta menggandeng sejumlah perusahaan yang telah memiliki sertifikat TKDN dalam kegiatan Business Matching, beberapa di antaranya adalah PT Amazink Karya Indonesia, PT Signify Commercial, PT Matahari Teknologi Jaya, PT Samsung Electronics Indonesia, PT Muazamal Ventures Indonesia; PT Candra Broadcast Mediantara, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Hartono Istana Teknologi, PT Ethica Industri Farmasi dan lainnya.

Dalam pameran ini juga berlangsung beberapa kegiatan, antara lain Sosialisasi Instruksi Sekda tentang Rencana Aksi P3DN Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023, Monitoring dan evaluasi capaian P3DN bagi Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), Sosialisasi tata cara perhitungan TKDN bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Pengelola Pengadaan Barang Jasa (PPBJ), Pembinaan bagi perusahaan industri yang belum menyampaikan laporan industri periode semester 1 tahun 2023, serta Sosialisasi dashboard pemantauan pencatatan kontrak elektronik (e-kontrak).

Memasuki akhir triwulan III tahun 2023, realisasi belanja PDN Provinsi DKI Jakarta telah mencapai Rp 8,7 triliun, atau sebesar 55 persen dari komitmen untuk belanja PDN sebesar Rp 15,8 triliun.

Pada 2023 ini, DKI Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BBWI) yang dibuka pada Jumat (9/9/2023) di Mal Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini rencananya berlangsung hingga 10 November 2023. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas