Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk Mengatasi Banjir

Pada 2024 ini, terdapat lima polder/pompa yang sedang dibangun dan dua lokasi pompa stasioner direvitalisasi.

Editor: Content Writer
zoom-in Sejumlah Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk Mengatasi Banjir
Istimewa/Pemprov DKI Jakarta
Pembangunan Waduk Rawa Malang di Jakarta Utara oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mengatasi banjir pada musim hujan. Melalui Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta, sejumlah inovasi program penanganan banjir ditempuh melalui rencana aksi, yang akan menjadi landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

“Upaya penanganan banjir di Jakarta dilakukan salah satunya dengan pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk atau embung, perkuatan tanggul kali, pembangunan sistem polder atau pompa, serta peningkatan kapasitas drainase kawasan,” ucap Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DSDA Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum, Selasa (11/6/2024).

Pada 2024 ini, terdapat lima polder/pompa yang sedang dibangun dan dua lokasi pompa stasioner direvitalisasi. Kemudian, terdapat delapan waduk/embung yang dibangun, dengan rincian enam waduk/embung merupakan pembangunan lanjutan serta dua lainnya merupakan waduk/embung baru.

Adapun lima polder/pompa yang sedang dibangun ialah polder/pompa Sunter C, polder/pompa Gaya Motor, polder/pompa Kali Sepatan (KBN/Kawasan Berikat Nusantara), polder/pompa IKPN (Ikatan Koperasi Pegawai Negeri), serta polder/pompa RW 13 Greenville. Sedangkan dua pompa stasioner yang tengah direvitalisasi berada di Jalan Tanjung Duren Raya-Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, dan Taman BMW, Jakarta Utara.

Selanjutnya, enam lokasi pembangunan waduk/embung lanjutan yaitu Waduk Marunda di Jakarta Utara serta Waduk Dukuh 2, Waduk Munjul, Waduk Cilangkap, Revitalisasi Embung Kaja, dan Penyelesaian Embung Pekayon di Jakarta Timur. Sementara waduk/embung yang baru dibangun tahun ini berada di SDN 01 Petukangan Selatan dan Embung Jalan Pemuda, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Selain delapan waduk/embung yang baru dibangun tersebut, DSDA Provinsi DKI Jakarta pun telah menyelesaikan pembangunan polder/kolam retensi di Tanjung Barat dan Gandaria, Jakarta Selatan. Pembangunan Waduk Rawa Malang di Jakarta Utara juga tengah dirampungkan dengan progres pengerjaan saat ini mencapai 77 persen.

Baca juga: Pemprov DKI Dorong Program Penghijauan, Wujudkan Wajah Kota Jakarta Jadi Lebih Asri

“Dengan diselesaikan pembangunan tersebut, ditargetkan dapat mempercepat surut genangan di kawasan Rawa Malang (Jakarta Utara), Jalan Raya Lenteng Agung, Jalan Raya Nangka, Tanjung Barat, serta Jalan Arteri Pondok Indah (Jakarta Selatan),” tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Ika menambahkan, DSDA Provinsi DKI Jakarta rutin pula mengeruk kali, waduk, dan saluran air, sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan genangan saat hujan turun.

Di samping itu, dipasang sheet pile atau tanggul di sisi kali/sungai untuk menanggulangi longsor. Pada saat ini, sheet pile dibangun di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara.

Optimalisasi sarana dan prasarana pengendali banjir juga terus dilakukan dengan menyiagakan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan/perawatan agar dapat bekerja secara maksimal sebelum maupun saat penanganan banjir.

“Penyiagaan satuan tugas (satgas) di lapangan juga kami lakukan sebagai langkah mitigasi banjir,” kata Ika.

Berdasarkan data sarana dan prasarana pada 15 Maret 2024, terdapat 580 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dan 557 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah kota administrasi. Pompa mobile tersebut digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner.

Baca juga: Atasi Banjir Jakarta, Pemprov DKI Optimalisasi Sodetan Ciliwung hingga Kerja Bakti Massal

Ika melanjutkan, ada pula 845 unit pintu air di 589 lokasi, 254 unit alat berat, 460 unit dump truck, serta 4.013 petugas pengendali banjir dan pengelola pantai yang disiagakan DSDA Provinsi DKI Jakarta.

Berbagai upaya pengendalian banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini diapresiasi pengamat tata kota dari Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan. Menurutnya, permasalahan banjir memang sulit diatasi, lantaran kondisi daratan Jakarta yang berada di bawah permukaan air laut.

Persoalan banjir pun disebutnya selalu menjadi tantangan yang dihadapi setiap pemimpin Jakarta. Namun, bukan berarti masalah tersebut tak bisa diselesaikan. Berbagai program yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta di bawah kendali Penjabat (Pj.) Gubernur Heru Budi Hartono itu diyakininya mampu meningkatkan mitigasi, sehingga ancaman bencana banjir bisa diminimalkan sejak dini.

“Siapapun gubernurnya pasti akan mengalami (masalah banjir) seperti yang sekarang dihadapi Pak Heru. Tapi, yang penting, ada upaya nyata yang dilakukan. Pembuatan Sodetan Ciliwung beres, perbaikan drainase dilakukan, penambahan pompa hingga waduk juga dikerjakan,” ujar Tigor.

“Political will Pak Heru untuk menyelesaikan masalah banjir itu ada dan nyata,” tambahnya.

Koordinator Solidaritas Milenial Jakarta (SMJ) Hamzah Arif pun memuji penanganan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, lewat berbagai program jangka pendek maupun panjang. Ia berharap, Pemprov DKI Jakarta terus konsisten mempercepat pengendalian banjir.

“Konsistensi dan simultan dalam menjalankan program banjir ini sangat penting dilakukan agar prosesnya tidak terputus. Kalau agenda yang sudah berjalan seperti revitalisasi, penambahan pompa air, normalisasi sungai, dan sebagainya berhenti atau terputus, maka penyelesaian banjir tidak akan pernah selesai,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas