Wujudkan Jakarta Jadi Kota Global, Pj. Gubernur Heru Dorong Iklim Investasi Berkelanjutan
Guna mewujudkan Jakarta jadi Kota Global, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru mendorong iklim investasi yang berkelanjutan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan ekonomi Jakarta didorong oleh investasi yang terus meningkat. Sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional, Jakarta menjadi destinasi prioritas bagi investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) maupun domestik (Domestic Direct Investment/DDI) di berbagai sektor. Pada 2023, kontribusi Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 16,77 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sepanjang 2023, realisasi investasi di Jakarta mencapai Rp 166,7 triliun, dengan rincian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 95,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 71,5 triliun. Capaian ini menempatkan Jakarta sebagai provinsi dengan kontribusi investasi tertinggi kedua secara nasional.
Kementerian Investasi RI juga menyebutkan, hingga semester I 2024, Jakarta telah mencapai realisasi investasi sebesar Rp 120,4 triliun atau 60,6 persen dari target nasional. Angka ini juga menempatkan Jakarta sebagai provinsi dengan realisasi PMDN tertinggi secara nasional.
Menurut Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, investasi merupakan komponen penting untuk mewujudkan Jakarta sebagai pusat bisnis global. Hal ini dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian investasi yang sejalan dengan prinsip kemudahan layanan perizinan berusaha, sehingga dapat meningkatkan lebih banyak investasi di Jakarta.
“Investasi oleh para pelaku usaha di Jakarta telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian kota, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja,” ungkap Heru di Rafles Hotel, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/7/2024).
Sebagai bentuk apresiasi kepada para penanam modal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan penghargaan dalam acara Jakarta Investment Award (JIA) 2024 kepada para investor.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai apresiasi kepada para penanam modal yang telah berkontribusi terhadap perekonomian Jakarta, melaksanakan kewajiban, serta bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku.
Penyelenggaraan JIA 2024 ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hubungan antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha, sehingga memotivasi pengusaha untuk terus meningkatkan produktivitasnya.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan, Pj. Gubernur Heru Targetkan 100 Persen Cakupan Layanan Air Perpipaan pada 2030
Pada ajang JIA 2024 tersebut, ada 16 kategori penghargaan dengan total pemenang berjumlah 50 perusahaan, yang terdiri dari PMDN, PMA, serta perwakilan negera asing asal PMA.
“Ada beberapa kriteria pemenang, seperti penyerapan tenaga kerja (terbanyak), nilai investasi terbesar, dan sebagainya,” ujar Heru.
Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung turut mengapresiasi JIA 2024. Ia menilai, Pemprov DKI telah berinovasi dalam menciptakan iklim investasi yang sehat di Jakarta. Hal ini terlihat dari cara menyusun peraturan, pelayanan birokrasi, hingga evaluasi agar tercipta keberlanjutan dalam iklim investasi.
"Kami melihat Jakarta telah melakukan inovasi dalam melayani, sekaligus mengevaluasi para investor, agar sektor-sektor bisa berkembang. Hal ini dapat dijalankan dengan baik dan merupakan bagian dari inovasi yang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan investor. Sehingga, dengan penghargaan (JIA) yang diberikan kepada pelaku usaha, akan memberikan kenyamanan dan apresiasi yang luar biasa kepada para investor yang telah menanam modal di Jakarta," ujar Wamen Yuliot.
Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman, yang menghadiri acara ini pun mengapresiasi inisitif penghargaan Pemprov DKI Jakarta kepada dunia usaha.
“Kami berharap besar kepada pemerintah DKI Jakarta untuk terus melakukan terobosan-terobosan baru, agar investasi di DKI Jakarta menjadi ramah investasi. Karena harapan besar Jakarta menjadi global city akan terus berkembang. Karena itu, perlu sinergi antara pemerintah dan dunia usaha serta stakeholder lain, untuk mengembangkan investasi di DKI Jakarta,” ujar Nurjaman.
Salah satu penerima penghargaan JIA 2024, PT Midplaza Prima yang diwakili Haris Martin, mengapresiasi fasilitas yang diberikan Pemprov DKI Jakarta di bidang investasi.
"Menurut kami, Jakarta telah menjalankan tugas dengan baik. Kami mengapresiasi atas segala bentuk kerja samanya, baik dari segi pelayanan maupun iklim investasi di sini, sangat kondusif. Semoga dengan tujuan Jakarta yang akan menjadi kota bisnis berskala global, bisa semakin menaikkan iklim investasi pada masa mendatang," jelas Haris Martin.
Baca juga: Berhasil Raih Predikat WTP 7 Kali Beruntun, DPRD DKI Jakarta Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Heru Budi
Sementara itu, salah satu investor kategori Penanaman Modal Asing (PMA) Santi Wijaya, selaku Direktur Keuangan Park Royal Services Suites, menyatakan alasan dari grup The Pan Pacific Hotels yang berbasis di Singapura ini memilih investasi di Jakarta adalah agar bisa memiliki cabang bisnisnya di Indonesia.
“Kami masih belum punya cabang di Indonesia. Jadi, kami pilih Jakarta, karena jadi salah satu kota dengan potensi terbesar. Jakarta bisa berkembang sebagai pusat bisnis, meski sudah tak jadi ibu kota, seperti New York. Sehingga, perhotelan yang kami kembangkan di sini tetap maju,” papar Santi.
Sejalan dengan nilai investasi yang terus tumbuh, Jakarta juga mencatatkan pergerakan ekonomi yang cukup positif pada triwulan II 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat, ekonomi Jakarta tumbuh 4,9 persen pada triwulan II tahun 2024 (year on year/yoy).
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanudin menerangkan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa keungan dan asuransi, yakni sebesar 10,99 persen.
“Jasa keuangan tumbuh 10,99 persen. Ini termasuk tertinggi selama empat tahun terakhir,” jelas Nurul saat dikonfirmasi.
Nurul mengutarakan, sektor jasa keuangan dan asuransi mencatat pertumbuhan tertinggi, karena ada fenomena peningkatan jumlah simpanan di bank. Begitu pula pinjaman perbankan dan penyaluran kredit bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus meningkat.
Selain sektor jasa keuangan dan asuransi, pertumbuhan ekonomi Jakarta pun dipengaruhi oleh penyediaan akomodasi serta makanan minuman yang tumbuh sebesar 7,57 persen. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran Pj. Gubernur Heru dan jajarannya yang berhasil menstabilkan berbagai bahan kebutuhan pokok.
Pertumbuhan positif Jakarta ini, tambah Nurul, sudah berada di jalan yang benar untuk menuju kota global. Namun, Pemprov DKI juga disarankan untuk terus mengembangkan sektor jasa.
“Perlu dikembangkan juga dari sektor jasa, selain jasa keuangan, untuk menjadi penopang dari pertumbuhan ekonomi ke depannya,” pungkas Nurul.
Baca juga: Hadirkan Kesetaraan di Jakarta, Pj. Gubernur Heru Budi Dukung Kebutuhan Bagi Penyandang Disabilitas
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia