Libatkan Banyak Aspek, Kominfo Pacu Transformasi Masyarakat Digital
transformasi masyarakat digital melibatkan banyak aspek, termasuk contohnya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya menciptakan ekosistem digital dengan mendorong SDM di berbagai bidang untuk melakukan transformasi digital.
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Hasyim Gautama menjelaskan bahwa transformasi masyarakat digital melibatkan banyak aspek.
Contohnya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra strategis pemerintah dalam hal diseminasi informasi publik di akar rumput turut didorong untuk terus bergerak lebih modern dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi berbagai teknologi informasi.
“Tugas kami (Kominfo) mengupayakan agar bangsa ini dapat bertransformasi diri menuju masyarakat digital. Jadi tidak hanya HP saja yang smart, tapi orangnya juga harus smart," ujarnya dalam webinar Transformasi Menuju KIM Digital, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Transaksi Ekonomi Digital Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat di 2025
Ia menegaskan KIM telah dibekali dengan kemampuan teknis cara membuat konten foto dan video yang kreatif dan positif.
Hal ini menurutnya agar KIM dapat turut membanjiri internet dengan konten-konten positif.
Ia juga menekankan agar konten-konten yang diciptakan senantiasa menonjolkan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah.
“Kita kan punya budaya masing-masing. Misal ada huruf Bali, ada huruf Jawa, yang merupakan aset budaya nasional dengan karakteristik dan kearifan lokal yang berbeda-beda."
Baca juga: OJK: Pandemi Covid-19 Telah Percepat Digitalisasi Sektor Keuangan
"Ini menjadi modal kita untuk bisa eksis dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya potensi yang berbeda karena banyaknya kearifan lokal,” imbuhnya.
Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo menyampaikan pentingnya peranan KIM untuk turut serta membantu pemerintah dalam memberantas peredaran hoaks.
“Saya mengajak kawan-kawan (KIM) untuk bersama-sama temukenali hoaks. Karena hoaks ini sangat mengganggu stabilitas nasional. Bagaimana kalau kita menerima informasi di WhatsApp yang kita nggak tahu ini hoaks atau bukan, segera kroscek kebenarannya di situs resmi Kominfo dan situs-situs terpercaya lainnya,” jelasnya.