Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Migrasi TV Digital Solusi Gesekan Frekuensi antar Negara

Interferensi frekuensi radio di kawasan perbatasan antar negara bisa terselesaikan dengan adanya peralihan ke TV Digital.

Editor: Content Writer
zoom-in Migrasi TV Digital Solusi Gesekan Frekuensi antar Negara
Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital
Pemancar TVRI Bukit Bakung, Bali, Kamis, 14 Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Interferensi frekuensi radio di kawasan perbatasan antar negara bisa terselesaikan dengan adanya peralihan ke TV Digital. Interferensi yang disebabkan penggunaan frekuensi yang tumpang tindih dan tidak harmonis ini sangat mengganggu ketika menyangkut telekomunikasi, penyiaran dan komunikasi lainnya seperti internet.

International Telecommunication Union (ITU) merupakan agen khusus PBB yang menaungi persoalan telekomunikasi telah mengesahkan kesepakatan antar negara di dunia untuk mengutamakan penggunaan frekuensi 700 MHz untuk telekomunikasi. Sebelumnya, frekuensi ini digunakan untuk penyiaran televisi terestrial analog. Hal itu disampaikan Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nursodik Gunarjo dalam webinar dengan tema “Siaran Digital dan Konten Kreator”. Rabu (19/10/2021).

“Kongres ITU pada 2007 dan 2017 sudah menyepakati penataan spektrum radio 700 MHz dan 800 MHz yang semula untuk penyiaran TV analog terestrial akan dialokasikan untuk telekomunikasi. Menindaklanjuti tersebut, beberapa negara Eropa langsung menerapkan penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO),” kata Nursodik.

Apabila terjadi gesekan atau interferensi, frekuensi 700 MHz untuk siaran TV Analog harus diperkecil sedemikian mungkin terutama di daerah perbatasan karena teknologinya sangat boros frekuensi.

Lebih lanjut dijelaskan Nursodik, negara ASEAN telah sepakat untuk menyelesaikan ASO di tahun 2020. Brunei Darussalam sudah menerapkan ASO di 2017 untuk wilayah perbatasannya demi menghindarkan interferensi.

“Disusul Singapura dan Malaysia 2019, di 2020 Vietnam, Thailand dan Myanmar telah menyelesaikan ASO. Sementara itu, Indonesia saat ini sedang melaksanakan program peralihan ke TV Digital dengan batas akhir 20 November 2022,” kata Nursodik.

Sebagai tambahan informasi, Singapura dan Malaysia sudah selesai proses ASO namun digital dividendnya belum bisa dipakai optimal untuk internet 5G karena sebagian masih terganggu dengan frekuensi yang dipakai TV analog di Batam, Indonesia.

Berita Rekomendasi

Indonesia telah bergabung pada working group bersama negara-negara tetangga untuk menyusun kesepakatan rencana penggunaan dan penyelesaian interferensi frekuensi di wilayah perbatasan seperti Batam, Pontianak, Nunukan, Jayapura, dan Pekanbaru. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya sengketa internasional dan menjaga hubungan dari ketidaksanggupan Indonesia mengadopsi panduan yang disepakati pada International Telecommunication Union (ITU).

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu melalui pembiayaan APBN mendanai LPP TVRI untuk membangun pemancar televisi digital di daerah-daerah perbatasan. Selain untuk nilai strategis pertahanan dan keamanan, juga untuk memprioritaskan persiapan ASO di sana.

Berbagai Manfaat Migrasi ke TV Digital

Dalam webinar bertajuk “Kualitas Siaran di Era Siaran TV Digital”, Rabu (13/10/2021), Direktur Operasi Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dwi Handoko mengatakan peralihan ke TV Digital memiliki manfaat jauh lebih luas. Manfaat yang sudah pasti adalah masyarakat mendapatkan peningkatan kualitas siaran televisi.

"Penggantian transmisi analog ke digital akan menciptakan efisiensi pemakaian spektrum frekuensi, mampu menghemat bandwidth, kebal terhadap gangguan atau noise dan dilengkapi sistem yang mampu memperbaiki kesalahan pengiriman data akibat gangguan noise yang disebut Forward Error Correction (FEC) sehingga informasi yang diterima utuh kembali (error free)," kata Dwi.

Dwi juga menambahkan program penghentian siaran televisi analog akan mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri. TV Digital memudahkan sekaligus membuka kesempatan lebih lebar pada datangnya penyedia konten atau lebih luas pada tumbuhnya industri kreatif terkait konten.

Melihat begitu banyaknya manfaat, sudah selayaknya program penting ini mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Salah satu cara mendukung program ini dengan segera beralih ke TV Digital. Caranya pun sangat mudah, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu memeriksa pesawat televisi di rumah. Bila sudah memiliki kemampuan menangkap siaran TV Digital, cukup lakukan pencarian ulang. Kalau belum, tambahkan Set Top Box (STB).

STB sudah banyak di pasaran baik online maupun offline serta harganya terjangkau. Siaran TV Digital sudah ada, ayo nonton siaran TV Digital, gratis, banyak channelnya, bersih gambarnya, jernih suaranya, canggih teknologinya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas