Pentingnya 1000 HPK Dalam Mencegah Stunting
Simak pentingnya 1000 HPK atau periode emas anak sejak dalam kandungan usia 270 hari hingga menjadi seorang anak berusia 2 tahun 730 hari.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
1000 HPK juga dikenal dengan seribu hari pertama kehidupan, dimulai sejak terbentuknya sebuah janin hingga lahir sebagai anak berusia 2 tahun 730 hari.
Diketahui, 1000 HPK ini merupakan periode emas bagi anak dan menjadi waktu yang tepat untuk memperhatikkan asupan yang diberikan pada anak untuk mencegah stunting.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, stunting ini merupakan masalah besar bagi anak yang kurang gizi dalam waktu yang lama.
Di masa 1000 HPK ini organ-organ anak mulai terbentuk dan terus berkembang.
Baca juga: Bahaya Stunting pada Anak dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Organ-organ tersebut meliputi otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya.
Lantas, mengapa 1000 HPK disebut periode emas?
1000 HPK
Seribu hari pertama kehidupan atau 1000 HPK ini adalah fase kehidupan dari seorang anak yang dimulai sejak terbentuknya janin saat berada di dalam kandungan usia 270 hari hingga menjadi seorang anak berusia 2 tahun 730 hari.
Dikutip dari dp2kbp3a.lombokbaratkab.go.id, fase emas ini menjadi periode tumbuh dan berkembangnya sel-sel otak, serabut saraf, hingga terbentuknya otak yang hampir sempurna.
Memberikan pola makan gizi seimbang harus diterapkan mulai dari masa kehamilan.
Kemudiaan, pada masa kelahiran sampai dengan usia anak 2 tahun, dibutuhkan asupan gizi seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan, ASI diteruskan hingga usia anak 2 tahun, dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sejak bayi berusia 6 bulan.
Selain itu, para calon itu juga harus memahami pentingnya memenuhi gizi saat hamil dan memberikan stimulasi bagi janin.
Pentingnya 1000 HPK Dalam Mencegah Stunting
- Berikan Asupan Gizi saat Masa Kehamilan
Asupan gizi masa kehamilan akan memberikan semua nutrisi pada bayi.
Apalagi kebutuhan gizi akan terus meningkat pada fase kehamilan seperti energi, protein, beberapa vitamin dan mineral seperti zat besi, asam folat, kalsium serta nutrisi lain untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman bagi bayi.
Baca juga: Makanan Tinggi Protein untuk Mencegah Stunting: Susu, Daging hingga Telur
Setelah kelahiran bayi hingga usianya 2 tahun, berilah asupan gizi seperti IMD, ASI Ekslusif hingga usia 6 bulan, kemudian diteruskan ASI hingga usia 2 tahun, dan MPASI sejak usia 6 bulan.
- Stimulasi Diberikan pada Bayi
Orang tua atau pengasuh harus melakukan stimulasi terus menerus kepada bayi dalam suasana menyenangkan.
Stimulasi bisa berupa stimulasi visual (merangsang penglihatan anak dengan melakukan kontak mata, bermain dengan mainan berbagai warna), auditory (merangsang pendengaran dan bahasa anak dengan mengajaknya bicara), taktil (merangsang sensor raba seperti dengan membelai anak) dan lainnya.
- Pola Pengasuhan
Pola pengasuhan orang tua kepada anak yang baik akan memenuhi stimulasi.
Secara otomatis kebutuhan kesehatan dan gizi terpenuhi.
- Perawatan Kesehatan
Anak yang sehat akan tercegah dari berbagai infeksi penyakit.
Bila anak terkena infeksi akan mempengaruhi nafsu makan sehingga akan mengganggu pemenuhan gizi anak.
Selain itu, untuk mencegah anak tertular penyakit infeksi, anak perlu diberikan imunisasi.
Pentingnya 1000 HPK Masa Kehamilan Untuk Mencegah Stunting
Selama masa kehamilan, asupan gizi akan mempengaruhi perkembangan sel-sel otak janini.
Asupan gizi yang tidak mengandung zat yang dibutuhkan akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak yang berakibat menurunnya fungsi otak.
Selain itu, kekurangan asupan gizi dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, perkembangan motorik, sensorik dan pertumbuhan badan yang sehat serta pembentukan sistem kekebalan tubuh anak.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia