Mengenal Energi Panas Bumi untuk Dukung Green Energy, serta Kelebihan dan Kekurangan
Mengenal energi panas Bumi untuk dukung Green Energy dan proses pemanfaatan energinya. Berikut ini kelebihan dan kekurangan energi panas Bumi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Energi panas bumi menjadi salah satu sumber energi alami yang terkandung dalam perut bumi.
Energi panas bumi cocok digunakan untuk mendukung green energy.
Umumnya, energi panas bumi ini berasosiasi dengan gunung api.
Panas bumi merupakan energi yang sangat ramah lingkungan, dimana CO2 yang dihasilkan dari PLTP hanya 1,5 persen dari PLTU dan 2.7 persen dari PLTG.
Berikut ini karakteristik energi panas bumi, dikutip dari TWI Ltd dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
Baca juga: RI Pemain Terbesar Kedua Energi Panas Bumi Dunia, Siap Genjot Investasinya Lewat IIGCE 2023
Karakteristik Energi Panas Bumi:
1. Sumber energi bersih, ramah lingkungan, dan sustainable
2. Tidak dapat diekspor, hanya dapat digunakan untuk konsumsi dalam negeri (indigenous)
3. Bebas dari risiko kenaikan (fluktuasi) bahan bakar fosil
4. Tidak tergantung cuaca, supplier, dan ketersediaan fasilitas pengangkutan dan bongkar muat dalam pasokan bahan bakar
5. Tidak memerlukan lahan yang luas.
Proses Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi.
Air yang bersumber diantaranya dari hujan akan meresap ke dalam batuan di bawah tanah hingga mencapai batuan reservoir.
Air ini kemudian terpanaskan oleh magma yang menjadi sumber panas utama.
Sehingga, air ini berubah menjadi air panas atau uap panas (fluida thermal) dengan kisaran temperatur 240-310°C.
Fluida thermal dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik dengan cara melakukan pengeboran (drilling).
Kemudian, fluida thermal dialirkan untuk menggerakkan turbin dan memutar generator, sehingga dihasilkan energi listrik.
Fluida thermal lalu diinjeksikan kembali ke dalam reservoir melalui sumur reinjeksi untuk menjaga keseimbangan fluida dan panas sehingga sistem panas bumi berkelanjutan.
Sehingga, kebutuhan air bersih untuk rumah tangga tidak akan terganggu oleh kegiatan panas bumi.
Hal ini karena sumber energi ini berasal dari reservoir panas bumi dengan kedalaman 1.500 s.d. 2500 meter.
Kelebihan Energi Panas Bumi:
Baca juga: Investasi Pembangkit Panas Bumi Dukung Energi Bersih
1. Ramah Lingkungan
Energi panas bumi lebih ramah lingkungan daripada sumber bahan bakar konvensional seperti batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.
Selain itu, jejak karbon pembangkit listrik tenaga panas bumi rendah.
2. Terbarukan
Energi panas bumi adalah sumber energi terbarukan.
Reservoir panas di dalam Bumi diisi ulang secara alami, menjadikannya terbarukan dan berkelanjutan.
3. Potensi Besar
Saat ini, ada harapan jumlah sumber daya panas bumi yang dapat dieksploitasi akan meningkat dengan penelitian dan pengembangan industri yang sedang berlangsung.
Diperkirakan, pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat menyediakan daya antara 0,0035 dan 2 terawatt.
4. Berkelanjutan/Stabil
Panas bumi menyediakan sumber energi yang lebih andal daripada dengan sumber daya terbarukan lainnya seperti angin dan tenaga surya.
Hal ini karena sumber daya panas bumi selalu tersedia untuk dimanfaatkan, tidak seperti energi angin atau matahari.
5. Pemanasan dan Pendinginan
Penggunaan panas bumi yang efektif untuk pembangkit listrik membutuhkan suhu air lebih dari 150°C untuk menggerakkan turbin.
Karena tanah lebih tahan terhadap perubahan panas musiman daripada udara, tanah dapat bertindak sebagai penyerap/sumber panas dengan pompa panas bumi hanya dua meter di bawah permukaan.
6. Andal
Energi yang dihasilkan dari sumber daya ini mudah dihitung karena tidak berfluktuasi seperti sumber energi lainnya, seperti matahari dan angin.
Sehingga, kita dapat memprediksi output daya dari pembangkit panas bumi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
7. Tidak Perlu Bahan Bakar
Energi panas bumi adalah sumber daya alami, sehingga tidak ada bahan bakar yang diperlukan.
Energi ini lebih unggul daripada bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya terbatas yang membutuhkan penambangan atau ekstraksi dari bumi.
8. Evolusi Cepat
Ada banyak eksplorasi energi panas bumi untuk meningkatkan proses energi saat ini.
Sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari energi panas bumi ini.
Kekurangan Energi Panas Bumi:
Baca juga: Pertamina Ingin Jadi Pemain Kelas Dunia untuk Hasilkan Listrik Berbasis Panas Bumi
1. Lokasi Terbatas
Kerugian tunggal terbesar dari energi panas bumi adalah spesifik lokasi.
Pembangkit panas bumi perlu dibangun di tempat-tempat yang energinya dapat diakses, yang berarti ada beberapa daerah yang tidak dapat memanfaatkan sumber daya ini.
2. Efek Samping Lingkungan
Dalam proses penggalian energi panas bumi ini, terdapat gas yang tersimpan di dalam tanah yang dilepaskan ke atmosfer.
Namun, emisi gas ini masih jauh lebih rendah daripada yang terkait dengan bahan bakar fosil.
3. Gempa bumi
Energi panas bumi juga berisiko memicu gempa bumi.
Hal ini disebabkan oleh perubahan struktur bumi akibat penggalian.
Masalah ini lebih umum dengan pembangkit listrik panas bumi yang ditingkatkan, yang memaksa air masuk ke kerak bumi untuk membuka celah untuk eksploitasi sumber daya yang lebih besar.
4. Biaya Tinggi
Energi panas bumi adalah sumber daya yang mahal untuk dimanfaatkan, dengan label harga berkisar antara $2-$7 juta untuk pabrik dengan kapasitas 1 megawatt.
5. Keberlanjutan
Untuk menjaga keberlanjutan energi panas bumi, fluida perlu dipompa kembali ke reservoir bawah tanah lebih cepat daripada habis.
Pengelolaan diperlukan untuk menjaga keberlanjutan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia