Jalannya Tak Seindah Pemandangan di Nopan, Mandailing Natal
Ramon Y Tungka dan tim 100 Hari Keliling Indonesia meneruskan perjalanan menuju Sumatera Utara.
Editor: Anita K Wardhani
WOW... Petualangan tiga bulan lebih 10 hari. Itulah salah program terbaru stasiun televisi Kompas TV. Perjalanan menyusuri pelosok Indonesia selama 100 hari nonstop yang dikemas dengan program titel 100 Hari Keliling Indonesia. Bintang film dan presenter Ramon Y Tungka selaku pemandu program bersama tim produksi Kompas TV melaporkannya catatan harian untuk pembaca
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menikmati kota Payakumbuh dengansegala keelokannya, Ramon Y Tungka dan tim 100 Hari Keliling Indonesia meneruskan perjalanan menuju Sumatera Utara.
Kota pertama yang akan dituju adalah Kota Nopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara.Sebenarnya Kota Nopan hanyalah salah satu kota transit tim yang dipilih karena jalur lewat kota ini terkenal indah dan aman.
Bagaimana perjalana Ramon dan tim 100 Hari Keliling Indonesia? Yuk ikuti penuturan Ramon.
Kami berangkat agak siang, karena ternyata menemukan sarana transportasike Kota Nopan bukanlah hal yang gampang.Tidak ada bus besar, yang kami temukan dan hanyalah bus-bus kecil dengan tujuan akhir sampai Kota Nopansaja.
Pemandangan sepanjang perjalanan dari Payakumbuh ke Kota Nopan sungguh luarbiasa.Bus berjalan anggun di jalanan berkelok yang diapit dinding perbukitan hijau.Sayangnya pemandangan luar biasa ini tidak senada dengan kondisi jalan yang kami lalui.
Jalanan rusak parah, lubang dimana-mana, kedalamannya pun tak terduga.Kadang supir harus menginjak gas dalam-dalam karena salah satu ban bus terperosok ke lubang berair yang ternyata cukupdalam.
Saya jadi heran, kenapa tidak ada upaya perbaikan bagi jalan-jalan ini. Apakah memang kondisi tanahnya membuat jalan gampang melesak kedalam lalu memuculkan lobang, sehingga berkali-kali diperbaikipun dengan cepat berlobang kembali. Tapi rasanya mustahi lkalau dilihat dari konstruksi bukit yang bebatuan, rasanya kondisi tanah tidak akan selemah itu.
Atau memang upaya perbaikan masih jauh dari harapan? Yah, artinya jalanan penuh luka ini belum tersentuh perbaikan samasekali. Padahal sepanjang jalan banyak kampung yang menurut saya penduduknya punya hak untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik, khususunya jalan yang memadai.
Setelah 10 jam perjalanan, akhirnya saya sampai di Kota Nopan, sebuahkota kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Di kota kecamatan inilah, salah satu tokohnasional bangsa Indonesia terlahir. Yaitu pahlawan Revolusi Jenderal Abdul Harris Nasution tepatnya di desa Hutapungkut.
Kami baru akan meneruskan perjalananbesok, jadi malam ini kami akan menginap di Kota Nopan. Penginapan yang kami pilih sudah pasti yang paling terjangkau, baik dari segi dana maupun lokasi. Pilihan kami jatuh ke Wisma Pemda, posisinya dekat dengan jalan utama dan harganya murah, hanya 100 ribu rupiah per malam. Kamar yang kami dapatkan cukup luas, muat untuk tiga tempat tidur ukuran single. Makin terasakan murahnya.