Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Agar Kakak Beradik Saling Sayang, Tak Bersaing Rebut Perhatian

Seringkali kakak beradik yang sama-sama masih balita itu berantem, bersaing rebut perhatian orangtua. Apa solusinya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Agar Kakak Beradik Saling Sayang, Tak Bersaing Rebut Perhatian
Tribunnews.com/ Agung Budi Santoso
Betapa indahnya kalau kakak sayang pada adik tanpa cemburu seperti ini. 

"Kita saja kalau sedang asyik baca koran atau buku, lalu tiba-tiba ada yang merebut, kan, jadi marah. Nah, demikian juga anak-anak." Aturan ini juga bisa dibuat menyangkut masalah disiplin dan tanggung jawab pribadi. Misalnya, usai bermain harus membereskan mainannya, sebelum tidur gosok gigi, atau menaruh sandal dan sepatu di tempatnya jika masuk ke rumah, dan sebagainya. Namun aturan sebaiknya tak panjang-panjang mengingat usianya masih balita.

"Tentu saja, bila sudah membuat aturan harus dijalani dengan konsekuen. Jangan malah orang tua sendiri yang melanggar aturannya," lanjut Retno. Misalnya, aturan boleh menonton TV setelah mandi. Bila si anak tak mandi, ya, jangan nyalakan TV. Jangan sampai, anak belum mandi tapi karena orang tua ingin nonton telenovela, maka dinyalakan juga TV-nya. Tapi bila si anak sendiri yang melanggar aturan, menurut Retno, orang tua bisa menerapkan konsekuensi. Misalnya, adik boleh pinjam mainan kakak tapi setelah selesai main harus dibereskan. Nah, kalau ia tak mau membereskannya, katakan, "Nanti Adik tak boleh main mainan Kakak lagi, lo."

Dengan demikian tanggung jawab pun tak melulu milik kakak, tapi sang adik pun tetap harus bertanggung jawab pula atas segala perbuatannya. Jadi, konsekuensinya dalam bentuk mengingatkan, bukan hukuman. "Meskipun hanya diingatkan, anak juga akan tergerak memperbaikinya, kok," ujar Retno.

Hanya memang, lanjutnya, kebanyakan orang tua cenderung kurang sabar. "Dikiranya kalau anak sudah sekali diberi tahu akan langsung mengerti. Anak, kan, tak bisa seperti itu. Ia harus terus diingatkan." Selanjutnya, bila anak sudah melakukan seperti apa yang kita inginkan, berilah rewards semisal pujian, "Wah, anak Mama memang hebat, deh!" Sudah paham, kan, Bu-Pak!

Berantem itu Ada Bagusnya, Kok!

Orang tua biasanya tak senang bila kakak-adik bertengkar. Memang tak baik juga dampaknya bila pertengkaran lebih sering terjadi. Tapi kalau hanya sekali-kali malah bagus, lo. "Mereka bisa solve their problem menurut aturan mereka sendiri," ujar Retno.  Karena itulah, Retno minta orang tua sebaiknya jangan terlalu reaktif dan langsung intervensi kala si kakak dan adiknya bertengkar.

"Lihat dulu apa permasalahannya, apakah mereka bisa menyelesaikannya sendiri atau tidak." Tak jarang, salah satu akan mengadu lebih dulu kepada ayah atau ibunya. Nah, manfaatkan kesempatan ini untuk menanyai mereka, "Kenapa bisa begitu?" Lantas carilah jalan keluarnya.

Berita Rekomendasi

"Namun dalam menanyai, sebaiknya harus dua-duanya. Bila mereka teriak-teriak menangis, raih si victim (korban, red) dalam pelukan dan ajak yang satunya duduk di sebelah orang tua sambil ditanyai satu per satu." Dengan begitu, anak pun akan belajar bagaimana cara mencari jalan keluar bila tengah menghadapi masalah. (Indah Mulatsih /nakita)

Baca juga


Beli Perlengkapan Bayi Boros Biaya, Menyewa Saja! -

 

 

Si Buah Hati Lahir, Sewa Perlengkapan Bayi Saja ...

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas