Tampil Elegan dan Bersahaja dengan Batik Prada Iwan Tirta
Masa-masa kejayaan batik prada terasa kental di pagelaran busana Iwan Tirta di acara Plaza Indonesia Fashion Week, Senin (25/3/2013).
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Masa-masa kejayaan batik prada terasa kental di pagelaran busana Iwan Tirta yang digelar dalam rangkaian Plaza Indonesia Fashion Week, Senin (25/3/2013).
Masih bertajuk "Royal Wisdom" yakni sebuah koleksi berkonsep "manunggaling kawula gusti" atau kesatuan antara manusia dengan sang pencipta (ditampilkan dalam sebagian pembukaan butik terbaru Iwan Tirta di Senayan City dua bulan lalu).
Bedanya "Royal Wisdom" kali ini hadir penuh dengan penekananan pada prada, warna emas batik dan teknik yang mulai ditinggalkan.
Adalah Era Soekamto, sang creative director dari brand warisan almarhum maestro Iwan Tirta, yang mempunya visi untuk mengangkat kembali keindahan batik prada.
"Banyak orang yang pikir prada itu so eighties dan kuno," ujar Era kepada wartawan usai pagelaran busana.
Diakui olehnya teknik memunculkan warna emas prada yang rumit membuat prada kian ditinggalkan.
"Dimulai tahun 1990-an saat orang mulai suka sesuatu yang praktis dan minimalis. Padahal warna emasnya bisa membuat batik terlihat lebih mewah, " tuturnya, menambahkan.
Lewat batik prada, memungkinkan Era untuk memunculkan sisi mewah dan glamour tanpa permainan payet atau embellishment (tambahan aplikasi, bordiran, atau sejenisnya).
"Sama seperti melihat trend karpet merah ajang bergengsi di Hollywood, banyak busana yang dipakai tampak mewah justru karena dari bahannya," ungkapnya.
Di tangan dingin Era, batik prada kini hadir lebih modern tetap bersahaja tanpa meninggalkan kepakeman batik itu sendiri
Kesan mewah yang hadir lewat corak emas prada tampak berpadu dengan garis desain cocktail dress dan gaun malam yang simpel, feminin dan sangat lady-look.
Kesan feminin hadir lewat motif-motif buketan. Sementara konsep Royal Wisdom hadir lewatmotif penuh makna religi seperti modang parang kemitir, saunggaling, kawung, dan truntum.
Siapapun yang memakainya akan terlihat elegan, bersahaja namun tetap glamor di saat yang bersamaan tanpa "dipaksa" alias effortless.
Sementara, garis desain yang simpel memang sudah menjadi ciri khas Era. Ia ingin para perempuan tampil cantik bukan karena busananya tetapi cantik dari dalam alias inner beauty.
"Busana bersiluet simpel dapat menonjolkan sisi inner beauty perempuan Indonesia," ujarnya kepada TRIBUNnews.com saat pembukaan butik baru Iwan Tirta di Senayan city.
Klik foto-foto karya batik Iwan Tirta di Plaza Indonesia Fashion Week