Ketika Desainer Farah Khan Berbagi Cerita Suksesnya
Nama Farah Khan mulai mendunia ketika busana rancangannya dipakai para selebritas papan atas dunia seperti Paris Hilton. Apa resep suksesnya?
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS., JAKARTA - Pagelaran busana rancangan desainer internasional asal Malaysia Farah Khan menutup seluruh rangkain acara Plaza Indonesia Fashion Week, Rabu (27/3/2013).
Usai pagelaran, Tribunnews.com berkesempatan untuk berbincang sejenak dengan desainer bergelar Dato' itu. Desainer yang terkenal dengan gaun-gaun berpayet itu bercerita soal inspirasinya dalam mendesain, kunci kesuksesan, arti kerja keras dan kekagumannya terhadap desainer Indonesia.
Nama Farah Khan mulai mendunia ketika busana rancangannya dipakai para selebritas papan atas dunia seperti Paris Hilton, Kimora Lee, Vanessa Hudgens, Nina Debrov (bintang "The Vampire Diaries"), Lauren Condrad, dan Terry Hatcher (bintang "Desperate Housewives").
Memulai karirnya di bisnis mode pada tahun 1989, kini Farah telah memiliki 61 butik yang tersebar hampir di seluruh penjuru dunia mulai dari Paris, New York, Monte Carlo, St.Tropez, Milan, London, hingga Jakarta.
Diakui olehnya, kesuksesannya itu tidak lepas dari faktor keberuntungan. "Luck is the biggest thing," katanya sambil berseloroh.
Meski demikian Farah tetap menegaskan semuanya mustahil terjadi tanpa hasrat dan kerja keras.
"Membuat payet yang begitu rumit tidak akan sempurna hasilnya kalau tidak ada hasrat. Saya dan tim benar-benar berhasrat. Saya melakukannya bukan karena bisnis, tapi karena saya mencintai hal yang saya lakukan," kata Farah.
Kecintaannya kian menjadi karena dalam mendesain Farah memasukkan seluruh hal yang ia cintai. Mulai dari arsitektur hingga peran perempuan yang mendominasi dunia, khususnya dunia hiburan.
Ini terlihat pada koleksi musim semi-panas 2013 yang ditampilkan kemarin malam. Gaun-gaun bernuansa art deco mendominasi koleksinya itu. Adapula beberapa gaun yang diberi nama sama dengan bintang Hollywood yang menginspirasinya.
"Sejak kecil saya sangat terobsesi dengan arsitektur, terutama yang bernuansa art deco dan art nouveau," tutur desainer berbasis di Kuala Lumpur itu.
Buat Farah, tidak ada yang menggantikan kebahagiannya saat melihat gaun-gaunnya bisa dipakai oleh perempuan segala umur.
"Para perempuan harusnya bisa tampil stylish di umur berapapun. Senang rasanya melihat gaun saya bisa dipakai perempuan segala umur dan profesi dengan cara mereka sendiri. Mereka menjadi dirinya sendiri," ungkapnya.
Di akhir perbincangan Farah melontarkan pujiannya untuk industri mode Tanah Air.
"Indonesia fashion is fantastic. Orang-orang di sini memiliki respon yang baik dan benar-benar mencintai kreatifitas. Dan para desainer lokalnya sangat banyak dan kreatif. I'm a huge follower," tuturnya.
Lantas adakah desainer Indonesia yang Farah favoritkan?
"Saya suka Biyan dan Ghea Panggabean. Masing-masing memiliki kehebatan dengan ciri khasnya tersendiri," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.