Lagi, Desainer Dior Dituduh Rasis
Isu rasisme warnai peragaan busana Christian Dior koleksi haute couture autumn winter 2013 yang digelar di Paris, Perancis, Senin (1/7/2013).
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Isu rasisme warnai peragaan busana Christian Dior koleksi haute couture autumn winter 2013 yang digelar di Paris, Perancis, Senin (1/7/2013).
Sang sang creative director, Raf simons, dituduh sebagai seorang yang rasis.
Kabar ini muncul setelah desainer asal Belgia itu membatalkan penampilan supermodel Inggris keturunan Jamaika, Jourdan Dunn, jelang catwalk.
Dalam kicauannya, Jourdan mengaku ia dibatalkan karena ukuran payudaranya.
Namun beberapa pihak menilai Jourdan dibatalkan karena Raf semata ingin menggunakan model berkulit putih saja.
Seperti yang diungkapkan James Scully, seorang yang pernah men-casting model untuk beberapa desainer kondang seperti Tom Ford, Jason Wu, Stella McCartney, dan Carolina Herrera.
"Saya rasa Dior hanya mau model berkulit putih. Beberapa show-nya sangat mengganggu saya karena pilihan modelnya. Dior mulai berubah, dari sesuatu global menjadi perempuan berkulit putih dari Jerman," ujar James kepada Buzzfeed seperti TRIBUNnews.com kutip dari Daily Mail.
Ini bukan kali pertamanya rumah mode Perancis itu diguncang isu rasisme. Mungkin masih ingat dengan kasus mantan creative director Dior, John Galliano.
Desainer flamboyan itu terpaksa menjalani hukuman penjara akibat kasus anti-semantik. Ia melontarkan kata-kata tidak senonoh seputar Hitler dan anti-sematik kepada seorang wanita di sebuah kafe di Paris.
"Saya rasa Raf Simons mengirimkan pesan yang sama (dengan John). Sangat susah untuk membedakannya," ucap James.
Daniel Ngantung
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.