TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penelitian global terhadap 10.000 pelancong oleh InterContinental Hotels Group (IHG) menemukan tidak tersedianya akses internet jadi stress terbesar pelancong.

Sebanyak 40 responden mengatakan hal itu. Menariknya, sumber stres itu melebihi stress akibat buruknya sarana transportasi (26 persen) dan lokasi yang hiruk pikuk (24 persen).

Dalam publikasi yang diterima Tribunnews, Senin (22/7/2013), IHG mengatakan, riset global tersebut diadakan untuk menandai peluncuran ulang proram loyalty IHG bulan ini, yang telah berganti nama menjadi IHGr Rewards Club.

Mereka mengatakan, terhubung dengan internet di kamar hotel membuat pelancong merasa nyaman seperti di rumah. Mereka bisa tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga di rumah. Komunikasi dengan keluarga adalah pelepas stress utama saat jauh dari rumah dan menjadi prioritas utama.

Riset tersebut juga menemukan bahwa para pelancong Asia Tenggara menyatakan bahwa berkomunikasi secara online merupakan cara yang paling efektif untuk tetap berhubungan dengan orang-orang di rumah.

Penemuan regional pada studi ini menyorot pentingnya bagi para pelancong untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman di rumah ketika mereka sedang bepergian.

Responden di Singapura dan Malaysia menghabiskan waktu terpanjang untuk berkomunikasionline dengan keluarga (masing-masing 45 menit) ketika dibandingkan dengan hasil survei negara lain.

Sedikitnya 50 persen responden Asia Tenggara menyatakan tidak senang jika tidak dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan rumah ketika sedang bepergian.

Sementara tiga perempat responden Indonesia dan Malaysia berkomunikasi dengan keluarga di rumah cara paling tepat  mengurangi stres ketika bekerja di luar negeri.

Kini, IHG menjadi grup hotel pertama dan satu-satunya yang menawarkan akses internet gratis secara global untuk seluruh anggotanya. Layanan internet gratis bagi anggota IHG ini akan mulai diberikan bagi anggota kategori Elite pada awal bulan Juli, dan akan terus diperluas kepada seluruh anggota mulai tahun 2014, baik saat mereka menginap ataupun sekedar minum kopi atau bertemu tanpa rencana di hotel.

Pakar hubungan interpersonal, Jenni Trent Hughes mengatakan, mendengarkan suara saja melalui telepon kini tidak lagi cukup bagi para pelancong di abad 21.

"Mereka memerlukan kenyamanan dengan melihat orang-orang yang dicintai. Kita ingin melihat senyum anak-anak kita saat kita bacakan cerita menjelang tidur melalui Skype, ingin menatap mata pasangan kita saat kita bilang kita merindukan mereka; dan juga tetap terhubung dengan seluruh media sosial dan email kita," katanya.

Eko Sutriyanto