Mix and Match Geser Tren Abaya dan dan Kaftan
Tren mix and match didapuk sebagai tren busana muslim untuk Idul Fitri tahun ini.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa Hari Raya Idul Fitri sebentar lagi tiba. Mungkin saat ini Anda sudah mulai sibuk berburu busana untuk dikenakan saat Hari Kemenangan nanti.
Jika Anda tipikal pengikut tren, mungkin Anda harus mengikuti saran dari Dian Pelangi.
"Kalau 10 tahun lalu tren condong ke abaya, dan lima tahun setelahnya adalah kaftan, untuk tahun ini saya rasa trennya adalah busana muslim mix and match," ujar Dian saat ditemui TRIBUNnews.com dalam jumpa pers Jakarta Fashion Week 2014 di Canteen, Plaza Indonesia, Rabu (24/7/2013).
Menurut alumnus Esmod ini, keberadaan Hijabers Community menjadi alasan mengapa tren mix and match didapuk sebagai tren busana muslim untuk Idul Fitri tahun ini. Hijabers Community dikenal sebagai komunitas dengan anggotanya yang berpenampilan mix and match.
Di samping itu, kencederungan label busana muslim yang mulai menjual produknya per potong dewasa ini juga menjadi faktor penentunya.
"Muslimah jadi tertantang untuk memadupadankan busana," kata Dian yang belum lama ini meluncurkan tujuh lini barunya.
Sementara itu, desainer busana muslim Jenahara, yang ditemui di kesempatan yang sama, mengatakan, tidak ada salahnya tampil mix and match asalkan tetap menjaga keharmonisan penampilan.
"Kalau kerudungnya sudah bermotif, pilih pakaiannya yang polos berwarna senada dengan jilbab. Harus pintar-pintar mix and match karena perempuan dengan hijab sendiri sudah terlihat beda," ujar desainer lulusan LPTB Susan Budihardjo.