Warga Lhokseumawe Buru Gaun Thailand untuk Lebaran
Gaun model Thailand merambah Lhokseumawe dan menjadi tren busana Lebaran tahun ini di kota itu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Gaun model Thailand merambah Lhokseumawe dan menjadi tren busana Lebaran tahun ini di kota itu. Aneka busana mulai gaun (long dress), rok, dan celana pipa (kulot) dengan motif etnik khas `negeri hajah' itu laku keras. Peminatnya berasal dari kalangan remaja dan dewasa.
"Kalau yang lagi booming sekarang ya dress Bangkok (Thailand). Hampir semua yang datang menanyakan model itu. Daya tariknya kombinasi aneka warna dengan sentuhan etnik seperti motif gajah, burung, dan bunga serta terbuat dari bahan yang beragam," ujar Dian, pemiliki House of Syafa kepada Serambi Indonesia (Tribunnews.com Network), di Lhokseumawe, Jumat (26/7).
Disebutkan, aneka gaun, rok, atau celana kulot berbahan katun, sifon, kaus, dan nepal itu dibanderol Rp 150.000-Rp 350.000/item. Menurut Dian, pembeli di tempatnya mulai mengincar produk fashion tersebut sejak menjelang Ramadhan.
Hal yang sama juga terlihat di Gallery Alivia. Menurut pemiliknya Abidah, memasuki pertengahan Ramadhan pembeli di tokonya meningkat dua kali lipat dibanding hari-hari biasa dengan transaksi Rp10 jutaan/hari. Untuk Lhokseumawe, kata dia, gaun khususnya dress Thailand merajai pasar. Dirinya memasok gaun itu dari Jakarta atau langsung mendatangkannya dari Bangkok (Thailand). Di tempatnya, busana model ini dijual Rp 300 ribuan per item.
"Paling banyak dicari adalah gaun Bangkok dengan harga 350 ribu sampai 500 ribu rupiah per potong. Sedangkan rok atau kulot mulai 250 ribu sampai 500 ribu per potong. Pembeli paling ramai pada Sabtu dan Minggu. Selain warga Lhokseumawe, pembelinya juga datang dari Aceh Utara, Bireuen, dan Langsa. Pembelinya bisa mencapai 50-an orang setia hari," imbuh Ima, Pemilik Toko Fairuz.(nr)