Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Penyesalan Miuccia Prada Terjuni Dunia Mode

Miuccia Prada adalah salah satu desainer mode yang cukup berepengaruh di dunia.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Penyesalan Miuccia Prada Terjuni Dunia Mode
AFP PHOTO
Model memeragakan koleksi musim dingin 2013 dari rumah mode Prada rancangan Miuccia Prada di Milan Fashion Week, Februari lalu. (AFP Photo) 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Miuccia Prada adalah salah satu desainer mode yang cukup berepengaruh di dunia. Dua brand miliknya, Prada dan Miu Miu, sukses menguasai pasar internasional.

Tapi siapa yang menyangka, perempuan kelahiran Milan, Italia,10 Mei 1949, itu ternyata dulunya bukanlah seorang yang tertarik dengan bidang yang ditekuninya saat ini.

Keputusannya untuk menjadi seorang desainer awalnya semata-mata hanyalah untuk melanjutkan bisnis produk kulit yang dirintis oleh kakeknya, Mario Prada.

Bergelarkan Ph.D ilmu politik, Miuccia, yang mengakui dirinya dulu sebagai kaum feminis, sering kali menyesali keputusannya tersebut.  

"Saat pertama kali terjun, mode adalah tempat terburuk apalagi jika Anda adalah seorang penganut feminisme sayap kirip. Saya selalu merasa bersalah karena tidak melakukan sesuatu yang lebih berguna, yang bersifat politik," ujarnya kepada majalah Stella, seperti yang TRIBUNnews.com kutip dari Telegraph.co.uk.

Sebagai seorang lulusan politik yang kurang tertarik dengan mode, Miuccia pun memandang mode dengan cara yang berbeda. Ia memandamg mode sebagai sesuatu yang 'jelek'. Konsep kejelekan itu selalu menjadi inspirasinya. Namun inspirasinya itu memberikan hawa segar di tengah industri mode yang terasa monoton dengan konsep 'perempuan harus tampil cantik'.

BERITA REKOMENDASI

"Jelek itu atraktif, jelek itu menarik. Mungkin ini karena terasa baru," ujar dia.

Menurutnya kejelekan dapat menembus sisi manusiawi seseorang karena lebih polos dan jujur.

"Pemahaman tentang kejelekan, buat saya, lebih menarik ketimbang konsep keindahan. Kenapa? Karena jelek sangat manusiawi," ujar Miuccia.

Di samping pujian, konsepnya yang ekstrem tersebut juga sempat mendapat kritikan karena tidak begitu biasa diterapkan dalam dunia mode.

Tapi kalau ibu dua anak itu tidak mengeksplor mode dengan cara demikian, mungkin tidak akan ada Prada dan Miu-Miu seperti saat ini.  


Di bawah arahannya bersama sang suami, Patrizio Bertelli, Prada dan Miu Miu menjadi kerajaan fashion dunia.

Hingga saat ini, Prada telah memiliki lebih dari 60 flagsip store di seluruh penjuru dunia.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas