Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tidak Ada Jason Wu, Kalau Tidak Ada Boneka Barbie

Sejak kehadiran label busana perdananya pada tahun 2006, nama Jason Wu langsung diperhitungkan.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tidak Ada Jason Wu, Kalau Tidak Ada Boneka Barbie
AFP PHOTO/MEHDI TAAMALLAH
Model memeragakan busana koleksi musim semi 2014 rancangan desainer Kanada berdarah Taiwan Jason Wu di New York Fashion Week, Jumat (6/9/2013) 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Sejak kehadiran label busana perdananya pada tahun 2006, nama Jason Wu langsung diperhitungkan. Tahun 2008, desainer kelahiran Taiwan, 27 September 1980, ini dianugerahi penghargaan Rising Star oleh Fashion Group International. Pada tahun yang sama, ia juga dinominasikan dalam Council of Fashion Designers of America (CFDA)/Vogue Fashion Award.

Namanya kian dikenal saat Michelle Obama mengenakan gaun merah halter-neck rancangannya di malam dansa inaugurasi Barrack Obama sebagai Presiden AS pada tahun 2009. Rancangan Jason kembali menjadi pilihan sang First Lady untuk dikenakannya saat malam inaugurasi Obama, yang kembali terpilih menjadi presiden, pada tahun 2013.

Juni lalu, desainer yang terkenal dengan desain gaunnya yang kasual namun elegan ini didapuk sebagai fashion director pakaian wanita Hugo Boss . Dia juga mengumukan kolaborasinya dengan brand kosmetik ternama Lancome.

Boleh dibilang kesuksesan Jason Wu itu cukup mengesankan untuk seorang desainer muda berdarah Asia. Tak banyak desainer Asia yang sukses meniti karier di Negeri Paman Sam. Boleh dibilang hanya segelintiran saja, sebut saja Alexander Wang, Prabal Gurung, atau Vera Wang.

Bakat mendesainnya sudah terlihat sejak Jason kecil. Semuanya bermula dari boneka Barbie. Di saat saudaranya memilih bermain nitendo, Jason malah asyik mendandani Barbie.

"Ide awalnya adalah melakukan make-over pada boneka. Saya suka dengan gagasan transformasi. Saya cat ulang muka mereka, merubah make-up dan gaya rambut mereka," kata Jason dalam sebuah wawancara dengan The New York Times belum lama ini.

Berita Rekomendasi

Jason merasa beruntung memiliki orang tua yang membebaskannya memilih permainan yang disukainya. Menyadari "bakat artistik" anaknya, ibunda Jason bahkan sering membelikannya Barbie.

"Boneka (Barbie) pertama dari ibu saya adalah boneka Bob Mackie, lalu boneka Dior... Ibu saya sangat suportif. Dia ingin melihat saya bahagia," cerita Jason.

Sekitar akhir tahun 1980-an, keluarganya hijrah ke Vancouver, Kanada. Mulai saat itulah, bakat desain mulai tereksplorasi. Saat SMA, Jason berkesempatan kerja lepas waktu di Integrity Toys, sebuah pabrikan mainan di Kanada. Di situ, dia belajar bagaimana mendesain pakaian boneka.

"Lewat mendesain boneka, saya jadi tahu bagaimana membuat pola. Bukan boneka sembarangan, harganya mahal, jadi kami memperlakukannya sebagai bisnis yang serius. Saya belajar bagaimana anatomi sebuah gaun bekerja dari boneka," ujar Jason, yang baru saja menggelar peragaan busana koleksi musim semi 2014 di New York Fashion Week, Jumat (6/9/2013).

Keterlibatannya dalam industri mainan dan desain boneka juga secara tidak langsung menyiapakan kemampuan berbisnis Jason dalam dunia fashion "betulan".

Hal ini dirasakannya saat Jason mulai meluncurkan label pertamanya, Jason Wu, tak lama setelah dia lulus dari Parsons The New School of Design, New York.

"Saya sudah punya pengalaman kerja 10 tahun (sebelumnya). Walau demikian, tetap ada hal yang mengagetkan dalam bisnis ini, tapi saya sudah siap. Saya sudah tahu tentang manufaktur. Saya juga terbiasa membuat hak paten nama mainan. Saya tahu bagaimana berurusan dengan seluk beluk hak paten: mainan baru, daftar dan patenkan. Hal pertama yang saya lakukan adalah mendaftarkan nama saya. Itu adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan. Cara itu tidak diajarkan di sekolah fashion!" kata Jason.  

Tanpa boneka Barbie, mungkin tidak ada Jason Wu seperti sekarang ini.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas