Baru Pulang Liburan, Orang Indonesia Langsung Browsing Destinasi Wisata Lainnya
Menurut survei, orang Indonesia cukup doyan pelesiran. Baru pulang traveling, sudah browsing lagi tempat-tempat wisata lainnya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Wisatawan Indonesia tidak menunggu lama untuk mulai merencanakan dan memesan tiket liburan mereka selanjutnya. Rata-rata, hanya berselang satu atau dua minggu sejak mereka kembali dari liburan. Jumlah pencariannya pun cenderung meningkat.
Demikian hasil penemuan Wego, metasearch travel terkemuka di Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Wego mencatat pencarian tiket pesawat di Indonesia naik 42 persen pada satu minggu pasca libur Lebaran jika dibandingkan dengan tren pada dua bulan sebelumnya.
Perilaku yang sama rupanya juga tercatat di kawasan Asia lainnya dan Australia.
Di Singapura, peningkatan pencarian tiket pesawat terlihat pasca liburan Tahun Baru Cina, naik 19%. Sedangkan di Hong Kong dan Cina, terjadi kenaikan pencarian tiket pesawat hingga 59% setelah perayaan Golden Week.
Adapun di Australia, jumlah pencarian tiket naik sebesar 40% jika dibandingkan dengan rata-rata pencarian dua bulan sebelumnya, tak lama setelah musim liburan Natal dan Tahun Baru berakhir.
Di India, kenaikan pencarian hotel hingga 111% terjadi dua minggu setelah liburan perayaan akbar Diwali di India, November tahun lalu. Momen tersebut bertepatan dengan musim libur sekolah di India pada akhir tahun.
Sementara di Timur Tengah, perilaku pencariaannya sama seperti di Indonesia.
"Rupanya, sebelum membongkar koper dan merapikan peralatan, mereka sudah memikirkan rencana liburan selanjutnya," ujar Joachim Holte, Chief Marketing Officer Wego, dalam siaran persnya yang diterima TRIBUNnews.com, Senin (30/9/2013).
Temuan Wego rupanya senada dengan sebuah riset yang pernah dilakukan psikolog Jessica de Bloom.
Studi Jessica mengindikasikan "kegalauan" pasca-liburan dapat muncul dengan cepat ketika euforia liburan telah habis. "Studi ini memberikan gambaran universal tentang pikiran dan suasana hati wisatawan. Secara signifikan, ini dapat berdampak pada semua sektor bisnis wisata," kata Joachim.
Dengan kata lain, pelaku industri pariwisata yang memahami kondisi ini akan cenderung menargetkan wisatawan tak lama sejak liburan berakhir, sebelum masuk ke periode liburan utama.
"Dalam hal ini kami sepakat dengan Jessica de Bloom. Satu-satunya cara untuk mengatasi kegalauan pasca-liburan adalah dengan traveling lebih sering, dan mulai lah merencanakan liburan selanjutnya, saat kita masih dapat merasakan sisa-sisa semangat liburan tersebut!" ujar Joachim.
Daniel Ngantung