Jangan Anggap Anak Sebagai Miniatur Orangtua
Anak pada dasarnya tengah memasuki tahapan sedang belajar
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog anak dan keluarga, Tika Bisono mengakui saat ini dalam kehidupan masyarakat Indonesia masih ada anggapan anak adalah miniatur orangtua. Akibatnya saat anak dilihat sebagai orang dewasa dalam bentuk kecil, akan membuat yang terjadi anak justru stres.
"Anak bukan miniatur orangtua. Di Indonesia, ada anggapan bermain enggak perlu yang penting belajar. Makanya banyak anak stres di rumah karena dipicu orangtua. Kita harus melihat anak sebagai bocah," kata Tika saat menjadi pembicara dalam talk show Memilih Mainan yang Tepat untuk si Buah Hati yang diadakan Creativity for Kids Faber-Castell di Jakarta belum lama ini.
Anak pada dasarnya tengah memasuki tahapan sedang belajar. Sebaliknya sisi orangtua selalu berpandangan hasil, apakah mereka dinilai mampu atau gagal.
"Saya mengajak orangtua untuk memberikan kesempatan anak bermain. Apalagi anak kita tidak mampunyai tempat mengeksplore. Pola asuh demokratis juga baik," katanya.
Kekhawatiran jika diberikan kebebasan akan ngelunjak, coba ditepis Tika. "Inilah pentingnya disiplin. Anak tidak akan kreatif kalau ortunya tidak kreatif," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, orangtua yang baik saat ini dulunya pasti sukses, masa lalunya baik.
"Biasanya koruptor memiliki masa lalu kehidupan buruk. Saat berusia 3 sampai 6 tahun, mereka gagal dalam fisik psikososial. (eko sutriyanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.