Membaca Ungkapan Hati Ratu Atut dari Sisi Gaya Busananya Saat ke KPK
Gaya busana mengisyaratkan pesan dan keinginan pemakainya. Inilah keinginan Ratu Atut berdasar gaya fashion-nya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Berekspresi wajah datar dan diam seribu bahasa, Ratu Atut Chosiyah melangkah menuju Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan, Jumat (20/12/2013).
Pagi itu, Gubernur Banten tersebut memenuhi panggilan KPK yang akan memeriksanya sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa pilkada Lebak, Banten. Ini adalah pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka.
Sama seperti kedatangan sebelumnya, Selasa sepekan lalu, Ratu Atut hadir dalam balutan bernuansa gelap dan wajah bebas polesan. Padanannya pun tak jauh berbeda: kerudung hitam yang merupakan simpulan scarf Louis Vuitton, blouse tenun bersiluet coat warna coklat dipadu dengan celana panjang hitam dan sneakers hitam.
Bedanya, blouse yang ia pakai kali ini bermotif floral. Sementara sneakers bermerek New Balance, bukan Skechers seperti yang dipakainya Selasa lalu.
Menurut pengamat mode ternama Sonny Muchlison, melalui penampilan serba gelap itu, Ratu Atut sedang menyampaikan pesan bahwa dirinya tengah membutuhkan dukungan moril dari orang-orang terdekatnya.
"Kalau dalam Islam, kerudung hitam melambangkan duka yang mendalam. Ia seperti sedang mengharapkan dukungan dari keluarganya," ujar Sonny saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (20/12/2013).
Ia menilai penampilan Atut setiap hadir di KPK terbilang jauh berbeda dari penampilan kesehariannya saat mengemban tugas sebagai gubernur.
Biasanya, Ratu Atut tampil penuh warna, payet berikut embellishment sana sini. Sangat glamor. Namun kali ini ia agak "membumi" dengan penampilannya yang lebih kasual meski kerudung dan sepatunya masih tergolong barang premium (sehalai scarf Louis Vuitton dibanderol Rp 4 juta ke atas dan sepasang New Balance dijual Rp 700 ribu hingga belasan juta).
"Ini bukan tentang mereknya, tapi lebih ke suasana hati yang ingin Ratu Atut sampaikan. Ia sedang sedih dan mencoba untuk tampil descend sebisa mungkin," terang Sonny.
Menurutnya ketimpangan tersebut justru berpotensi menjadi bumerang tersendiri bagi sang guberner karena dapat semakin memicu kecurigaan publik. Muncul pertanyaan di tengah masyarakat kenapa Ratu Atut harus merubah penampilannya secara drastis.
"Menurut saya, sebaiknya Ratu Atut berpenampilan seperti biasanya saja sebagaimana rakyat mengenalnya," terangnya.