Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Koleksi Gitar Dewa Budjana Dilukis 34 Perupa Ternama

Dewa Budjana, gitaris band Gigi ini menyerahkan gitar-gitarnya ke tangan 34 perupa ternama di Indonesia.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Koleksi Gitar Dewa Budjana Dilukis 34 Perupa Ternama
KOMPAS IMAGES/ BANAR FIL ARDHI
Gitaris I Dewa Gede Budjana telah meluncurkan album solo barunya, Dawain in Paradise. Ia tampil di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (26/1/2012) malam, dalam rangka promosi album itu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Riezky Andhika Pradana

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Memamerkan koleksi gitar seorang musisi ternama adalah hal yang biasa. Namun jika koleksi gitar tersebut direspon oleh para perupa, maka hal ini bisa menyegarkan kembali geliat dunia kesenian yang tanpa sekat.

Hal inilah yang dilakukan Dewa Budjana, gitaris band Gigi ini menyerahkan gitar-gitarnya ke tangan 34 perupa ternama di Indonesia. Mereka antara lain Heri Dono, Djoko Pekik, Agus Suwage, Nasirun, Teguh Ostenrik, Srihadi, Nyoman Masriadi, Putu Sutawijaya, Bob Yudita Agung dan lainnya.

Mereka diminta untuk andil dalam pameran Dawai Dawai yang digelar di Sangkring Art Space, Nitiprayan Rt 1 Rw 20 No 88 Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta.

Pameran ini merupakan sebuah peristiwa unik, Dewa Budjana menempatkan gitar sebagai media berkaloborasi dengan pelukis atau pekerja seni rupa yang dipilih berdasarkan pilihannya pribadi.

Menurut gitaris asal Bali ini, proses proyek ini telah berlangsung sejak 12 tahun silam.

Ia memilih karya-karya ini dipamerkan di Yogyakarta, karena banyak seniman dari kota ini yang berpartisipasi. Sebelumnya karya- karya tersebut telah dipamerkan di Museum Nasional Jakarta, pada Agustus lalu.

Berita Rekomendasi

"Saya cuma mengumpulkan para perupa, dan sangat bersukur koleksi gitar saya bisa direspon mereka," ujar Budjana pada malam pembukaan, Kamis malam (9/12/2014) kemarin.

Budjana melanjutkan, walaupun gitar hanyalah sebuah benda, ia berpikir jadi apa nantinya kalau benda tersebut sudah rusak.

Suatu ketika, seniman Putu Sutawijaya mengenalkannya dengan banyak perupa, berdiskusi, hingga berlanjut dengan dibuat buku tentang gitar lukis ini yang ditulis oleh Bre Redana.

"Saya merasa nggak mau pergi setiap ke Jogja, apalagi kalau ke rumahnya Djoko Pekik, isi pembicaraannya selalu menarik," ujarnya.

Gitar-gitar yang dipamerkan hingga 21 Januari 2014 ini telah di tunggu oleh sebuah Museum di Ubud, Bali. Museum yang khusus memajang gitar ini oleh pemiliknya diberi nama "Museum Gitarku".

Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas