Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bebek Brongkos, Bebek yang Indonesia Sekali

Bebek Bakar Brongkos dibalut dengan daun jati, lengkap dengan nasi putih, tumis daun gondola, dan sambal bakar.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bebek Brongkos,  Bebek yang Indonesia Sekali
KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI
Bebek Brongkos, salah satu menu varian dari Bebek Saba Kota. Mezzanine Restaurant, Jumat (30/04/2014) 

Tribunnews.com – Olahan bebek selalu dicari-cari para pecinta kuliner. Di Mezzanine Restaurant yang berada Atria Hotel & Conference Gading Serpong (AHCGS) dan Atria Residences Gading Serpong (ARGS) mengeluarkan menu baru serba bebek.

Menurut Executive Chef Gatot Susanto banyak pengunjung di sini yang memintanya menyediakan olahan bebek. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk menghadirkannya.

“Sudah bisa tebak dari yang saya siapkan ini. Empat varian menu bebek yang pastinya Indonesia sekali, sebut saja ‘Bebek Kampung Saba Kota’,” terangnya.

Menu "Bebek Kampung Saba Kota" memang mengundang perhatian, selain daging bebek yang terlihat lezat, ukurannya pun cukup besar. Dalam menu ini, terdiri dari empat varian serba bebek.

Pertama adalah Bebek Bakar Brongkos yang dibalut dengan daun jati, lengkap dengan nasi putih, tumis daun gondola, dan sambal bakar. Bebek Bakar Brongkos disajikan dalam piring besar. Aroma daun jati bercampur 15 macam lumuran rempah dalam bebek menyatu saat dihidangkan.

"Daun jati itu selain aromanya mengundang selera, bisa membuat makanan yang dibakar dengan ini lebih tahan lama," ujar Gatot.

Lalu yang kedua, "Bebek Pulang Kampung" yaitu bebek goreng berbumbu. Ada yang menarik dari menu yang satu ini. Gatot mengisahkan bahwa konon, menu ini lahir karena bebek kampung yang biasanya digembala, hidupnya habis di jalan.

Berita Rekomendasi

"Mereka (bebek-bebek) selama siklus hidupnya bertelur dalam perjalanan, hidup untuk tuannya. Telur-telur tadi dikumpulkan untuk dijual hingga saatnya mereka habis masa, sudah tidak dapat bertelur dan kemudian dipulangkanlah di rumah," cerita Gatot.

Istri-istri para penggembala bebek untuk menyambut suaminya, biasanya memasak bebek-bebek yang sudah tak bisa bertelur tadi untuk suaminya sebagai persembahan atas perjalanannya menggembala. Bebek tersebut dimasak sedemikian rupa, rasanya didominasi oleh rasa lengkuas dan disajikan lengkap dengan nasi, daun singkong rebus, juga sambal hijau ulek.

 
Menu ketiga, Bebek Rempah Wangi yaitu bebek goreng dengan bumbu tradisional ulek. Bebek dilengkapi dengan tumis kecipir, yang mungkin sudah sangat jarang dapat ditemui.

"Saya ingin mengenalkan para pengunjung dengan sayur-sayur yang sudah mulai dilupakan, Indonesia cukup kaya dengan jenis rempah ataupun sayuran jadi sayang kalau sampai kita tak mencoba,” ujar Gatot.  

Sedangkan menu keempat adalah Sate Bebek berbumbu yang disajikan dengan ketupat dan sambal dadak. Masih menurut Gatot, bebek sebagai bahan dasar olahan menu ini didatangkan langsung dari kampung.

“Kita ambil dari Jawa Tengah, sedikit beda sama bebek kota. Rasa dan teksturnya,” katanya lagi.

Untuk menu-menu ini, pengunjung dapat menikmatinya dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp 89.000 (++ ) per porsi. Selain di Mezzanine, restoran lainnya juga menyediakan menu baru.

Seperti di The Lounge yang berada di lantai lobby AHCGS menawarkan pizza berukuran jumbo bertajuk "XXX Pizza" yang bisa dinikmati hingga 20 orang. Sementaran itu, di Bianco Italian Restaurant menghadirkan menu baru dengan tema ‘Fabulous American Steak’.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas