Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Di Lereng Gunung Lawu, Ada Romantisme Candi Cetho yang Selalu Berselimut Kabut

Ada tempat romantis di lereng Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur. Ada Candi Cetho yang selalu berselimut kabut. Indah sekali!

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Di Lereng Gunung Lawu, Ada Romantisme Candi Cetho yang Selalu Berselimut Kabut
TRIBUNNEWS.COM/ THERESIA FELISIANI
Suasana sekitar Candi Cetho di Desa Gumeng, Kec Jenawi, Kab Karanganyar, Jawa tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Lereng Gunung Lawu di Magetan Jawa Timur menyimpan berbagai pesona alam yang memukau. Di bagian barat lereng gunung terdapat sebuah candi yang selalu berselimut kabut. Candi itu bernama Candi Cetho. Dalam bahasa Jawa, cetho berarti jelas.

Candi Cetho merupakan candi Hindu yang terletak di Desa Gumeng, Kec Jenawi, Kab Karanganyar, Jawa tengah. Candi ini memiliki ukuran panjang 190m lebar 30m dan berada di ketinggian 1496 m dari pemukaan air laut.

Keagungan dan kemagisan candi Cetho makin terasa karena tempat ini sangat sepi dari keramaian, berudara sejuk, beraroma dupa, dan secara tiba-tiba candi kerap berselimut kabut.

Masa pendirian Candi Cetho diperkirakan abad XV, ini didasarkan dari adanya sengkalan angka tahun yang terpahat pada gapura teras VII dengan sengkalan yang berbunyi "goh wiku hanahut iku" yang berarti 1397 saka / 1476 masehi.

Keunikan Candi Cetho terlihat dari bentuk seni bangunan yang berteras seperti punden berundak. Lalu bentuk arca-arcanya juga masih sangat sederhana dan belum menunjukkan ciri kedewasaan.

Berdasarkan prasasti yang ditemukan, candi Cetho kerap digunaan untuk ruwatan atau pembebasan. Hal ini dikaitkan dengan cerita Sudamala seperti yang terdapat pada Candi Sukuh, yang letaknya tidak jauh dari Cetho.

Candi ini memiliki pola halaman berteras dengan susunan 13 teras meninggi ke arah puncak. Bentuk bangunan berteras seperti punden berundak masa prasejarah.

Saat tiba di kompleks candi Cetho, pengunjung akan disambut dengan kabut serta gapura yang menjulang tinggi hingga ke awan, yang didentik dengan Pulau Dewata Bali.

Kemudian, di halaman gapura terdapat batu besar yang ditata berbentuk kura-kura raksasa. Ada pula relief menyerupai bagian tubuh manusia. Termasuk pula ada beberapa pendopo di kanan kiri areal canti untuk upacara keagamaan Hindu.

Di sekitar kompleks candi Cetho, terdapat Candi Kethek atau candi monyet yang letaknya hanya 250m dari Candi Cetho. Di areal belakang Canti Cetho, ada pula Puri Taman saraswati.

Di Puri Taman Saraswati pengunjung harus mencopot alas kaki, disana terdapat patung Saraswati, pura dan sebuah sedang yang airnya kerap digunakan untuk mencuci muka. Bahkan ada pula beberapa pengunjung yang membawa pulang air sendang tersebut.

Patung Dewi Saraswati terletak diatas sebuah kolam, patung itu tampak anggun dan seperti hidup. Patung Dewi Saraswati berdiri di atas bunga teratai dan ditemani dua ekor angsa.

Nama Canti Cetho memang tidak sekondang Candi Borobudur dan Prambanan, tapi pesona Candi Cetho amat memikat.

Untuk mencapai ke Candi Cetho, pengunjung dari Solo harus melalui jalan beraspal mulus, menanjak, berkelok, tikungan, tanjangan curam dan berkabut.

Apabila kendaraan yang anda bawa tidak dalam keadaan baik, maka siap-siap saja, kendaraan anda tidak bisa menanjak dan perlu didorong.

Meskipun berjarak sekitar 2,5 jam dari kota Solo, namun sepanjang perjalanan mata akan dipuaskan dengan pemandangan indah hamparan perkebunan sayur, kebun teh kemuning, lereng, serta bukit.

Setiap pengunjung yang berkunjung ke candi Cetho dikenai tarif tiket masuk sebesar Rp 3000 untuk wisatawan lokal dan Rp 10 ribu untuk wisatawan asing.

Dari candi Cetho, pengunjung bisa melihat pemandangan jejeran gunung di tanah Jawa seperti Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro dan Sumbing. Selain itu, sudut kota Solo dan Karanganyar juga terlihat.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas