Model Lokal Tetap Diminati Desainer Busana Daerah
"Gaya model bule saat mengenakan kebaya terasa seperti tak ada penjiwaan. Apalagi kalau bawa sarung. Kelihatannya kaku banget."
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sederet model ras kaukasian atau lumrah dengan sebutan bule masih menjadi magnet untuk memeragakan busana karya desainer ternama. Tampang mereka masih dominan dibanding model lokal.
Seperti dalam sebuah peragaan busana beberapa waktu lalu di Jakarta, model bule melangkah dengan anggunnya di sepanjang catwalk. Kala itu, mereka tengah memeragakan busana bergaya kasual modern.
Jangan salah dulu, kendati para model bule dianugerahi tampang bak bintang Hollywood, model lokal tetap mendapat tempat tersendiri di hati para desainer lokal, terutama mereka yang fokus pada busana daerah.
Begitu menurut Wawan Soeharto, koreografer dan pemimpin Hitz Indonesia, sebuah agensi model. "Model lokal tetap paling diminati kok," katanya kepada Tribun usai Perayaan Ulang Tahun pertama The Hitz Indonesia di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Wawan menilai model lokal memiliki keunikan tersendiri. Hal ini terlihat saat peragaan busana tradisional seperti kebaya. Busana daerah mendapat jiwanya ketika diperagakan model lokal.
"Tidak seperti model lokal, gaya para model bule saat mengenakan kebaya terasa seperti tidak ada penjiwaan. Apalagi kalau bawa sarung. Kelihatannya kaku banget. Terkadang saya jadi kesal sendiri melihatnya," tuturnya.