Angkringan Berkonsep Kafe Ini Padukan Menu Jawa, Cina dan Arab
Angkringan Jacira di kota Pahlawan ii sengaja dikonsep berbeda dari konsep dasar angkringan asli Yogyakarta.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Angkringan Jacira di kota Pahlawan ii sengaja dikonsep berbeda dari konsep dasar angkringan asli Yogyakarta.
Angkringan berkonsep kafe ini serius menghadirkan menu beragam. Konsep angkringan kafe terasa cocok, mengingat kawasan Taman Apsari Surabaya saat ini menjadi salah satu pusat nongkrong anak-anak muda.
Selain kopi, Wedang Uwuh, jajanan bakaran dan nasi bakar tersedia juga beberapa minuman dan makanan berat lain yang pas untuk mengganjal perut mereka yang tengah lapar.
"Karena konsep kafe, saya juga selipkan menu-menu kafe, minuman-minuman ala kafe bisa dipesan," ungkap Herman.
Beberapa menu minuman kafe yang tersedia itu seperti Ice blend, cocacola float, dan beragam jus.
Menu-menu di Angkringan Jacira itu juga disesuaikan dengan konsep perpaduan budaya.
Untuk diketahui, nama Jacira berasal dari singkatan Jawa, China dan Arab.
Nama itu dipilih karena Herman ingin memadukan budaya, dalam hal ini urusan kuliner dari unsur Jawa, China dan Arab.
Kalau unsur Jawa terasa sekali dari angkringannya, Menu bercitarasa China dihadirkan dari pilihan menu Chinese food seperti nasi goreng.
Sedangkan menu-menu khas Arab bisa diincipi dari menu maryam, kebab, dan sambosa yang tersedia.
Jika masih merasa kurang lengkap, bagi yang ingin melepas penat sambil nongkrong di Angkringan Jacira bisa mencoba sisha.
"Biar yang nongkrong gak bosan kami juga memadukannya dengan sisha," ujar pemuda yang memulai bisnis kuliner dari nol itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.